HOME » EVENT » AWARDS

Penjurian AHI 2023 Telah Dimulai, Humas Dituntut Kreatif

PRINDONESIA.CO | Selasa, 17/10/2023 | 1.072
Penjurian Anugerah Humas Indonesia (AHI) dimulai hari ini, Selasa (17/10/2023) secara hibrida.
Dok. Rino Doris/Humas Indonesia

Penjurian The 5th Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2023 dimulai hari ini secara hibrida di Jakarta, Selasa (17/10/2023). Penjurian sesi presentasi di hari pertama, dibuka dengan 33 entri.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Ajang Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) hadir kembali. Tanpa terasa kompetisi yang diselenggarakan oleh HUMAS INDONESIA ini telah memasuki tahun kelima. Tepat di hari ini, Selasa, 17 Oktober 2023, penjurian dimulai. Seperti tahun sebelumnya, penjurian diselenggarakan secara hibrida dan berlangsung selama dua hari berturut-turut. 

Duduk di kursi dewan juri sesi presentasi adalah Asmono Wikan (Founder dan CEO HUMAS INDONESIA), Emilia Bassar (CEO CPROCOM), Fardila Astari (Direktur Komunikasi Rajawali Foundation), Arif Adi Kuswardono (Komisioner Komisi Informasi Pusat periode 2017 - 2021), dan Prof. Dorien Kartikawangi (Associate Professor dan Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya).

Sebelum kompetisi dimulai, Asmono Wikan selaku ketua dewan juri AHI, menyapa para peserta lewat layar Zoom dari Jakarta, Selasa (17/10/2023). Ia mengatakan, AHI merupakan ajang apresiasi kehumasan pemerintah yang penyelenggaraannya dari tahun ke tahun makin terukur.

Sebagai juri, pria yang juga merupakan Anggota Dewan Pers itu berharap para peserta kali ini dapat menampilkan beragam inovasi di bidang kehumasan, khususnya keterbukaan informasi untuk memenuhi kebutuhan publik. Hal ini mengingat ekspektasi publik terhadap kinerja kehumasan semakin tinggi. Humas di tiap instansi dituntut kreatif dalam membaca kebutuhan publik.

Juri Fardila sependapat. Untuk itu, ia berharap para peserta dapat menjelaskan objective secara jelas. Sehingga, pengukuran efektivitas komunikasi dapat dilakukan lebih tepat. Sementara juri Arif, setelah menyaksikan beberapa penampilan para peserta, memberikan acungan jempol. Ia mengapresiasi dengan sistem pengelolaan informasi yang dilakukan oleh tiap instansi, yang menurutnya, sudah masuk ke dalam kategori advance. Bahkan, ada instansi yang sudah menggunakan teknologi big data.

211 Entri

AHI merupakan ajang kompetisi kinerja komunikasi dan keterbukaan informasi bagi lembaga publik (government public relations/GPR) pemerintah daerah, perguruan tinggi negeri, korporasi milik negara/daerah, dan badan layanan umum (BLU) se-Indonesia.

Tahun ini, kompetisi yang mengusung tema besar “Keterbukaan Informasi untuk Keberlanjutan Badan Publik yang Bereputasi”, diikuti oleh 211 entri dari 47 instansi. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 63 entri yang masuk ke dalam sesi presentasi. Sementara sisanya, nonpresentasi.

Khusus untuk sesi presentasi terdiri dari kategori Keterbukaan Informasi Publik/KIP (32 entri), Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi/PPID (15 entri), Program Humas (16 entri). Di hari pertama ini, tercatat ada  33 entri yang dipresentasikan di hadapan para dewan juri. Sisanya, 30 entri, akan dipresentasikan besok, Rabu (18/10/2023).

Para pemenang selanjutnya akan diundang untuk menghadiri acara puncak di Semarang, 1–3 November 2023. Selama tiga hari berturut-turut, agenda AHI 2023 akan diisi dengan outlook, workshop, lalu ditutup dengan awarding.

Ikuti terus perkembangan dan informasi terkini mengenai AHI 2023 hanya di humasindonesia.id. (rvh)