
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi berharap agar tanggung jawab anyar sebagai juru bicara presiden yang diberikan Presiden Prabowo Subianto dapat dijalankannya dengan baik.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dalam upaya memperkuat komunikasi publik dan menjalin sinergi dengan media, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden Prasetyo Hadi menginisiasi sarasehan dengan wartawan di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/4/2025).
Dalam pertemuan hangat tersebut, Prasetyo menyampaikan apresiasinya kepada para wartawan yang telah berperan memberitakan kinerja Kabinet Merah Putih. Ia juga berharap, tanggung jawab anyar sebagai juru bicara presiden yang diberikan Presiden Prabowo Subianto, dapat dijalankan dengan baik.
“Saya diminta oleh Bapak Presiden untuk ikut aktif membantu, itu termasuk menteri-menteri teknis lainnya, dalam menyampaikan program-program pemerintah, apa yang sedang dikerjakan oleh pemerintah, sedang direncanakan oleh pemerintah, termasuk keberhasilan-keberhasilan dari program-program tersebut," ujarnya dilansir dari setneg.go.id, Selasa (22/4/2025).
Pada kesempatan itu pula, Prasetyo kembali menegaskan bahwa perannya sebagai Juru Bicara Presiden tidak akan tumpang tindih dengan Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presedential Communication Office/PCO) pimpinan Hasan Nasbi, karena akan bekerja dengan koordinasi bersama kementerian terkait untuk bidang atau program tertentu.
Perbaikan Komunikasi Publik
Sebelumnya, banyak pihak yang mempertanyakan arah penunjukan Prasteyo sebagai juru bicara. Ada yang berpandangan bahwa penunjukan tersebut sebagai upaya serius pemerintah untuk memperbaiki strategi komunikasi publiknya. Namun, efektivitas langkah itu bergantung pada kejelasan pembagian peran dan sinergi antarlembaga.
Menurut pakar komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto, penunjukan Prasetyo sebagai jubir presiden menunjukkan kurangnya kedekatan antara presiden dan PCO. "Menunjuk Mensesneg bisa menjadi sinyal kuat adanya keinginan (untuk) merekonfigurasi alur komunikasi presiden ke publik dengan menempatkan Mensesneg sebagai simpul," ujarnya dikutip dari Kompas.id, Sabtu (19/4/2025).
Dalam perspektif komunikasi pemerintahan, langkah Presiden Prabowo tersebut dapat dipandang sebagai upaya membentuk jaringan komunikasi yang lebih terintegratif. Gun Gun dalam buku Realitas Komunikasi Politik Indonesia Kontemporer (2020) sempat menerangkan, restrukturisasi peran komunikator resmi pemerintah merupakan langkah krusial dalam manajemen komunikasi krisis. (eda)
- BERITA TERKAIT
- Jaga Kepercayaan Publik, Baznas Berkomitmen Perkuat Strategi Komunikasi
- Bangun Hubungan dengan Media, Mensesneg Prasetyo Hadi Gelar Sarasehan
- Ketiadaan Model Komunikasi Politik Menjadi Tantangan Indonesia
- Diskusi Prabowo dengan 6 Pemred Jadi Angin Segar bagi Transparansi Komunikasi
- Komunikasi Terpadu Harus Dikedepankan dalam Merespons Tarif Impor Trump