Prodi Agribisnis UMY Tekankan Pentingnya Komunikasi dalam Industri Pertanian

PRINDONESIA.CO | Selasa, 01/07/2025
Akademisi dari Universitas Widya Mataram Puji Qomariyah
doc/istimewa

Lewat kuliah tamu yang menghadirkan akademisi dari Universitas Widya Mataram Puji Qomariyah, Prodi Agribisnis UMY berharap para mahasiswanya memiliki bekal yang cukup terkait strategi komunikasi efektif, dan teknik penulisan berita positif bagi pelaku industri pertanian.

YOGYAKARTA, PRINDONESIA.CO - Program Studi (Prodi) Agribisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar kuliah tamu bertajuk Good News Writing, dengan menghadirkan akademisi dari Universitas Widya Mataram Puji Qomariyah, Sabtu (28/6/2025).

Inisiatif tersebut menegaskan satu hal, bahwa kecakapan komunikasi memainkan peranan penting bagi segala lini industri. Tak terkecuali bidang agrobisnis yang mencakup seluruh mata rantai produksi, pengolahan, dan distribusi produk-produk pertanian.

Dalam kuliah tamu tersebut, Puji membawa materi yang berfokus pada strategi komunikasi efektif, dan teknik penulisan berita positif bagi pelaku industri pertanian. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya cara menulis dan menyebarluaskan konten berita yang tidak hanya informatif, tetapi juga dapat membangun persepsi positif di mata publik. “Mahasiswa agribisnis perlu punya kemampuan menulis berita untuk membangun citra positif perusahaan atau usaha di masa depan,” ujarnya dilansir dari Bernasnews.com, Minggu (29/6/2025).

Komunikasi Dalam Agribisnis

Dalam kesempatan yang sama, dosen mata kuliah Public Relations Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Aris Slamet Widodo mengatakan, kolaborasi dengan praktisi dari institusi lain seperti pada kuliah tamu ini dapat memberikan perspektif baru bagi mahasiswa UMY.

Aris juga menggarisbawahi pentingnya kecakapan komunikasi, dalam hal ini kepenulisan berita, karena para pelaku agribisnis perlu punya kedekatan dengan stakeholder maupun masyarakat. “Kemampuan menulis berita yang baik sangat penting dalam bidang agribisnis terutama dalam berkomunikasi dengan stakeholder dan masyarakat,” jelasnya.

Mengutip jurnal Peran Komunikasi Penyuluh Lapangan dalam Pembangunan Agribisnis Ternak Itik di Kabupaten Brebes (2018) karya Utami dan Sita, dalam konteks komunikasi  agribisnis, sejatinya diperlukan metode komunikasi yang persuasif yang dilakukan oleh penyuluh lapangan. Pendekatan ini bisa diterapkan ketika menyampaikan informasi guna mendorong pelaku industri pertanian meningkatkan usahanya.

Dijelaskan pula bahwa pembinaan komunikasi bagi penyuluh lapangan tersebut perlu dilakukan secara rutin, agar interaksi para pelaku industri dengan stakeholder maupun masyarakat dapat berjalan efektif secara jangka panjang. “Keterlibatan pemerintah setempat juga sangat diperlukan dalam menyusun kebijakan yang dapat mengembalikan peran komunikasi bagi penyuluh lapangan sebagai salah satu penggerak pengembangan agribisnis,” tulisnya. (eda)