Pentingnya Praktisi PR Mahir “Public Speaking”

PRINDONESIA.CO | Selasa, 09/01/2024 | 1.843
Penguasaan public speaking oleh PR sangat berguna untuk membangun citra institusi, sekaligus membentuk kepercayaan masyarakat maupun relasi.
Pexels

Public speaking menjadi skill yang wajib dikuasai oleh praktisi PR untuk menyampaikan pesan kepada publik.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Seorang praktisi public relations (PR) dituntut memiliki kecakapan dalam berkomunikasi agar dapat menyampaikan pesan dengan baik kepada publik. Untuk itu, public speaking menjadi salah satu keahlian yang wajib dimiliki oleh PR.

Public speaking dalam kaitannya dengan komunikasi lisan sering kali disebut sebagai seni berbicara di depan umum. Sederhananya, menurut Fraleigh & Tuman dalam bukunya, Speak Up!   An   Illustrated   Guide to Public Speaking (2017), public   speaking adalah komunikasi   antara pembicara dengan audiens. Pada dasarnya public speaking merupakan kemampuan seseorang untuk menyampaikan informasi dengan baik kepada audiens dengan berbagai tujuan tertentu.

Penguasaan public speaking oleh PR sangat berguna untuk membangun citra institusi, sekaligus membentuk kepercayaan masyarakat maupun relasi. Lebih jauh, kemampuan berkomunikasi yang dimiliki oleh PR merupakan salah satu hal penting bagi keberhasilan sebuah organisasi maupun perusahaan.

Banyak Berlatih

Untuk menguasai kemampuan public speaking yang baik, praktisi PR harus lebih dulu melatih kepercayaan diri. Hal ini penting karena akan memengaruhi performa diri ketika bertugas dalam kondisi kurang ideal. Contoh, saat organisasinya sedang berhadapan dalam situasi krisis, PR tidak boleh terlihat panik. Tingkah laku dan komunikasi seorang PR harus senantiasa efektif.

Nizarul Afadhil dalam disertasinya yang berjudul Kepercayaan Diri Remaja Anak TKI (Studi Kasus di Desa Semanding Kecamatan Jenangan), mengungkapkan kepercayaan diri merupakan atribut yang sangat berharga pada diri seseorang. Khususnya, dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa adanya kepercayaan diri, maka akan menimbulkan banyak masalah pada diri seseorang.

Hal tersebut dikarenakan, dengan kepercayaan diri, seseorang mampu mengaktualisasi segala potensinya. Alasan inilah yang kemudian mendasari pentingnya praktisi PR memiliki  kepercayaan diri.

Seorang PR dikatakan profesional apabila dia menguasai public speaking dan mampu membangun komunikasi yang baik dengan semua pemangku kebijakan. Mulai dari karyawan, masyarakat di sekitar perusahaan, hingga kolega yang bekerja sama dengan perusahaan. Modal yang diperlukan untuk mahir public speaking salah satunya adalah kerja keras dan terus mempraktikkan teknik yang tepat.

Contoh Maudy Ayunda. Artis yang memerankan Kugy dalam film Perahu Kertas ini ditunjuk sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia tahun 2023, bukan tanpa alasan. Menteri Komunikasi dan Informatika yang menjabat saat itu, Johnny G. Plate, menilai Maudy merupakan sosok figur publik yang mampu mewakili milenial, memiliki kemampuan komunikasi publik yang baik, dan mahir berbahasa asing. Hal ini dinilai penting untuk membantu tugasnya sebagai juru bicara di Presidensi G20.

Ia juga dikenal memiliki artikulasi yang baik. Dengan demikian peraih gelar ganda untuk jurusan bisnis (M.B.A.) dan pendidikan (M.A.) dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, ini diyakini mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah dipahami. Dalam pidatonya, Maudy terlihat tenang dan menguasai materi dengan baik. Frasa-frasanya juga terdengar jelas, layak, dan tepat.

Kelayakan suatu kata atau frasa ini ditentukan oleh pemilihan kata atau diksi yang sesuai dengan konteks. Hal ini membuat informasi yang disampaikan oleh Maudy mudah diterima oleh publik dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Penerapan public speaking seperti ini patut untuk diteladani oleh praktisi PR. Terutama dalam menyampaikan informasi kepada publik. (dlw)