Penting untuk Karier, Ini 3 Langkah Menumbuhkan Sikap Proaktif bagi Praktisi PR

PRINDONESIA.CO | Kamis, 31/07/2025
Ilustrasi sikap proaktif
doc/freepik

Account Executive Method Communications Hannah McFadden membagikan tiga langkah penting menumbuhkan sikap proaktif sebagai kunci kesuksesan praktisi PR.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Industri yang sangat kompetitif dan dinamis telah menuntut praktisi public relations (PR) untuk menjadi individu yang aktif dan bersemangat tinggi. Menurut Account Executive Method Communications Hannah McFadden, sikap proaktif bahkan sudah menjadi semacam senjata dalam kerja-kerja PR.

Dengan sikap proaktif yang dilandasi keberanian dan inisiatif dalam bertindak, Hannah menjelaskan, praktisi PR akan menjadi sosok yang ambisius dalam bekerja. “Praktisi PR yang ambisius dapat membangun karier yang langgeng dan sukses,” tulis Hannah terlansir dalam PR Daily, Senin (21/7/2025).

Hannah melanjutkan, adapun untuk membangun sikap proaktif yang penting bagi karier seorang praktisi PR, tiga langkah sederhana berikut ini dapat menjadi kunci. Apa saja?

1. Jadikan Rasa Penasaran Sebagai Kekuatan

Hannah mengingatkan, praktisi PR tidak boleh merasa puas dengan hanya menerima brief dari klien. Luangkan waktu untuk memahami secara mendalam latar belakang industri, karakteristik target audiens, hingga tren yang relevan. Menurutnya, semakin tinggi rasa penasaran yang dimiliki, semakin besar pula peluang untuk menghasilkan insight dan ide kreatif.

2. Ambil Tanggung Jawab yang Lebih Besar

Dalam lanskap kerja yang kian tak menentu seperti sekarang, berada di zona nyaman dan menghindari proyek besar telah jadi semacam pilihan terbaik. Namun, Hannah menegaskan, keberanian untuk mengambil tantangan justru akan membuka ruang pembelajaran baru, dan menunjukkan kesiapan praktisi PR untuk naik ke level lebih tinggi. “Keberanian mengambil peluang ini menjadi ciri khas praktisi PR yang hebat,” ungkapnya.

3. Berkolaborasi dengan Sekitarmu

Menjadi proaktif bukan berarti harus bekerja sendirian. Dalam konteka ini Hannah mengingatkan praktisi PR untuk bisa memanfaatkan lingkungan sekitar seperti mentor dan rekan kerja untuk berdiskusi, bertukar ide, serta meminta umpan balik (feedback). Ia meyakini, kolaborasi adalah kunci melewati segala tantangan.

Demikian tiga langkah untuk membangun sikap proaktif bagi praktisi PR. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! (eda)