FKIJK Lampung Dorong Kepemimpinan Adaptif dan Kolaboratif di Sektor Keuangan

PRINDONESIA.CO | Jumat, 08/08/2025
Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela seminar kepemimpinan di Bandar Lampung, Selasa (5/8/2025).
doc/biroadpim.lampungprov.go.id

Menurut Ketua Umum FKIJK Provinsi Lampung Otto Fitriandy, berkumpulnya pelaku usaha di acara seminar ini dapat mendorong terbentuknya kepemimpinan yang strategis, adaptif dan visioner dalam menghadapi tantangan era transformasi digital.

BANDAR LAMPUNG, PRINDONESIA.CO – Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Lampung menggelar seminar kepemimpinan di Bandar Lampung, Selasa (5/8/2025). Acara bertemakan Strategic Alliance in Finance Leadership ini menekankan pentingnya kolaborasi dan kepemimpinan adaptif di tengah era disrupsi digital.

Seminar ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela. Dalam sambutannya, ia memaparkan tiga faktor utama yang mendorong transformasi di sektor keuangan.

Faktor pertama adalah revolusi teknologi finansial yang telah mengubah cara masyarakat bertransaksi. Kedua, ia mendorong pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat inklusi keuangan. “Semoga teman-teman di sektor keuangan lainnya dapat mengembangkan kolaborasi-kolaborasi di lintas sektor lain,” ujar Jihan terlansir dalam laman resmi provinsi Lampung. 

Faktor ketiga, menurut Wagub, adalah kepemimpinan yang gesit (agile). Pemimpin di sektor keuangan dituntut berani berinovasi dan mengambil keputusan berbasis data real-time.

Di hadapan seluruh peserta seminar, perempuan alumnus Universitas Lampung mengajak, para peserta untuk menjadikan acara ini sebagai momentum membangun kemitraan strategis, mengembangkan kepemimpinan yang relevan dan mengakselerasi literasi serta inklusi keuangan di Lampung.

Kepemimpinan Strategis

Sementara itu, Ketua Umum FKIJK Lampung, Otto Fitriandy, menyebut forum ini sebagai wadah penting dalam sinergi kolaborasi antar pelaku industri jasa keuangan di Lampung. Tujuannya adalah untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah, mengembangkan sektor keuangan serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Lampung.

“Sinergi ini penting untuk mendorong terbentuknya kepemimpinan yang strategis, adaptif, dan visioner,” ujarnya.

Prinsip kepemimpinan strategis ini sejalan dengan pandangan pakar komunikasi Herry Ginanjar dalam opininya di dalam majalah PR INDONESIA edisi 112 bertajuk Peran Kepemimpinan dalam Keberhasilan Mengelola “Stakeholder”. Ia menekankan bahwa keberhasilan mengelola stakeholder bergantung pada komunikasi yang efektif dan transparan.

“Proses komunikasi yang jelas dan transparan harus mengungkapkan visi, tujuan dan kebijakan untuk dukungan para stakeholder,” tulis Herry dalam opini di majalah PR INDONESIA periode Januari-Februari 2025.

Pada intinya, seminar ini menjadi momentum bagi para pelaku industri jasa keuangan di Lampung. Kolaborasi dan kepemimpinan yang adaptif menjadi kunci untuk menjawab tantangan zaman sekaligus meningkatkan perekonomian daerah. (EDA)