Belajar “Free Writing” ala Peter Elbow

PRINDONESIA.CO | Selasa, 20/02/2024 | 2.169
Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan saat belajar menulis bebas. Antara lain kreativitas, proses menulis bebas, dan mengatasi rasa bosan atau kekosongan saat menulis.
Foto Freepik

Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menulis? Mungkin teknik menulis bebas (free writing) ala Peter Elbow ini membantu membangun kebiasaan tersebut. Bagaimana caranya?

Oleh: Dodi Rosadi, Pranata Humas Ahli Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menulis bebas atau free writing adalah cara menulis terus-menerus untuk jangka waktu tertentu tanpa memperhatikan ejaan, tata bahasa, atau topik. Dengan free writing, kita dapat membangkitkan motivasi menulis dan membantu menghilangkan tekanan dalam menulis. Menurut Peter Elbow dalam bukunya berjudul Writing Without Teachers (1973), ada tiga catatan penting saat belajar menulis bebas. Yakni, kreativitas, proses menulis bebas, dan mengatasi rasa bosan atau hampa saat menulis.

Mari kita bahas catatan yang pertama soal kreativitas. Hernowo Hasim dalam bukunya Free Writing (Mengejar Kebahagiaan dengan Menulis) menyebutkan komponen fisik yang ada di belahan otak kanan dan kiri. Komponen fisik itu tepatnya berupa jembatan yang menghubungkan otak belahan kanan dan kiri yang bernama corpus callosum.

Hernowo sering membayangkan ketika dia mempekerjakan otak belahan kiri dan kanan secara seimbang, jembatan otak tersebut bergetar. Itulah tanda ketika dia sedang membangkitkan daya kreativitasnya. Dalam menulis, kreativitas itu sangat penting. Tanpa adanya kreativitas, menulis akan terasa kaku, kering, bahkan tidak menutup kemungkinan membosankan.

Catatan kedua terkait proses menulis bebas. Proses menulis ini lebih diutamakan ketimbang hasil. “Anda memang menghasilkan, tetapi hasilnya tidak perlu Anda pedulikan. Biarkan saja, tinggalkan saja untuk hasilnya.” Demikian kira-kira pernyataan Elbow dalam bukunya. Ketika Hernowo membaca buku karya Dr. James W. Pennebaker berjudul Ketika Diam Bukan Emas: Berbicara dan Menulis sebagai Terapi yang diterbitkan oleh Mizan tahun 2002, pada bab terakhir, ia menemukan nama Peter Elbow. Elbow mendorong orang dewasa dan mahasiswa untuk menulis bebas. Pennebaker juga menunjukkan bahwa Vygotsky adalah pencipta pertama menulis bebas. Vygotsky menamakan menulis bebas sebagai menulis dalam proses, yang artinya mementingkan proses dan mengabaikan hasilnya.

Mementingkan proses berarti merasakan secara keseluruhan hal yang terjadi ketika kita menulis bebas. Akan sangat bagus jika berbagai hal, terutama ketika sedang mengalami kesulitan dalam menemukan dan mengalirkan pikiran tersebut, tidak hanya dirasakan, tetapi juga dicatat atau diungkapkan secara tertulis. Hal ini menjadi penting karena kita akan menjadi seorang penulis yang menguasai keadaan dan siap dalam menulis. Bahkan, Hernowo sering mengatakan hal penting ini, “Ketika menulis, Anda adalah pengendali proses menulis.”