
Menurut Digital Media Associate Manager PT Bintang Toedjoe Syahril Anwar, framework SA-5P dapat menjadi strategi komunikasi digital ampuh karena saling terhubung dan terukur.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Di era sekarang, strategi komunikasi tidak bisa lagi dirancang dan dieksekusi asal jadi. Setiap kampanye maupun produk komunikasi harus didesain dan dijalankan dengan jelas, terukur, dan berdampak. Hal ini ditegaskan oleh Digital Media Associate Manager PT Bintang Toedjoe Syahril Anwar. Menurutnya, untuk itu diperlukan kerangka kerja (framework) yang terbukti efektif bagi strategi komunikasi.
Dalam konteks ini, Syahril berpandangan, kerangka kerja berbasis SA-5P bisa menjadi pilihan, karena terbukti efektif menjadi panduan strategis dalam menyusun komunikasi digital yang terarah. “Framework ini membantu brand atau perusahaan memahami audiens, menentukan platform yang tepat, mengembangkan konten yang relevan, serta membangun sistem evaluasi berbasis data,” ucapnya dilansir dari MEDIA INDONESIA, Selasa (14/10/2025).
Pegiat pemasaran digital itu menjelaskan, SA-5P framework terdiri atas lima elemen utama yaitu purpose, people, platform, post dan performance. Kelima elemen ini, katanya, saling berhubungan dan membentuk siklus komunikasi digital yang efektif. “Jika salah satu unsur diabaikan, maka strategi yang dijalankan akan pincang,” tegasnya.
Lima Elemen “P”
Lebih jelas, Syahril menerangkan, purpose atau tujuan adalah titik penting agar brand atau perusahaan dapat menentukan tujuan kampanye secara spesifik. Entah itu peningkatan awareness, consideration, atau conversion. Dengan itu, lanjutnya, setiap aktivitas digital memiliki arah dan keberhasilan yang terukur.
Menambahkan Syahril mengenai penetapan tujuan kampanye, CEO SEQARA Communications Niken Widi Hapsari juga merekomendasikan penggunaan elemen evaluation dan rewarded, recorder, renewed atau recognised. “Elemen ini dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai organisasi,” ujarnya dalam workshop Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2025 yang berlangsung di Surabaya, Rabu (24/9/2025).
Kembali kepada Syahril, elemen people (audiens) ditujukan untuk menentukan siapa audiens yang ingin dijangkau. Ia menegaskan pentingnya mengetahui apa kebutuhan dan kebiasaan audiens di dunia digital, guna membantu menyesuaikan pesan agar lebih relevan dan tepat sasaran.
Lanjut ke elemen platform (saluran komunikasi), pria pemegang lisensi Strategic Digital Marketing dari The Marketing Academy itu menjelaskan, pemilihan kanal perlu disesuaikan dengan profil audiens yang sudah diidentifikasi. Dalam praktiknya, PESO (paid, earned, shared, owned media) bisa menjadi panduan untuk menempatkan pesan di saluran yang paling efektif.
Kemudian untuk post (konten), Syahril menilai, konten yang baik tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mampu membangun hubungan dan mendorong interaksi. Sedangkan performance (kinerja) sebagai elemen terakhir, mengajak organisasi untuk fokus menetapkan key performance indicators (KPI) dalam menilai efektivitas kampanye. “Pengukuran kinerja membantu brand mengetahui apa yang berhasil dan bagian mana yang perlu diperbaiki untuk kampanye berikutnya,” pungkasnya. (EDA)
- BERITA TERKAIT
- Mengenal SA-5P Framework, Strategi Ampuh untuk Komunikasi Digital
- WPRC Undang Praktisi Bahas Strategi Komunikasi Krisis
- 5 Prinsip Tata Kelola “Stakeholder” untuk Keberlanjutan Perusahaan
- Belajar dari Tragedi “Pesantren Roboh”, Pentingnya Komunikasi Empatik
- 5 Langkah Memastikan Etika Penggunaan AI bagi PR dari Ketua BEPS PRSA