Berdasarkan hasil survei Maverick Indonesia, mayoritas head corporate communication menilai komunikasi ekternal lebih penting daripada internal. Sementara itu, CEO perusahaan menyatakan yang sebaliknya. Seperti apa?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Bicara soal komunikasi korporat, topik yang biasa muncul tak jauh dari komunikasi internal dan eksternal. Seakan mempertegaskan diskursus mengenai hal tersebut, agensi public relations (PR) Maverick Indonesia melalui hasil survei terbarunya mengungkapkan mana yang dianggap lebih penting di antara keduanya.
Director Monitoring and Analytics Maverick Indonesia Felicia Nugroho menjelaskan, berdasarkan survei daring terhadap 82 kepala komunikasi korporat perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari 24 industri berbeda, ditemukan 63 persen responden menekankan pentingnya visibilitas organisasi, pengelolaan media sosial, dan komunikasi dengan stakeholder eksternal.
Felicia mengatakan, salah satu alasan utama mengapa mayoritas kepala komunikasi korporat menekankan pentingnya komunikasi eksternal adalah miskonsepsi mengenai peran. “Komunikasi internal seringkali dianggap sebagai tanggung jawab personalia (HRD) daripada peran departemen komunikasi,” ujarnya dalam acara peluncuran hasil survei di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Berbeda Pendapat
Tak hanya mengumpulkan data melalui metode kuantitatif, survei yang dilakukan Maverick Indonesia bekerja sama dengan RB Consulting ini juga menjalankan metode kualitatif melalui wawancara terhadap CEO perusahaan swasta. Felicia yang merupakan orang Indonesia pertama pemilik sertifikat AMEC Certificate in Measurement & Evaluation menyampaikan, pendekatan ini diambil guna mendapatkan perspektif mendalam.
Secara hasil, wawancara yang dilakukan terhadap lima orang CEO mengungkapkan pandangan yang berbeda. Mereka semua sepakat bahwa komunikasi internal lebih penting dibandingkan komunikasi eksternal. Felicia mengutip salah seorang CEO mengatakan, bobot komunikasi organisasi sebagian besar berasal dari kemampuan menyelaraskan pesan antar divisi internal.
Sementara itu CEO lain dari industri farmasi berpendapat, komunikasi internal merupakan aspek penting bagi organisasi, karena karyawan internal merupakan aset terbesar. “Mereka bisa menjadi duta bagi perusahaan, mempromosikan merek, dan bahkan menarik bakat baru,” kutip Felicia.
Selain menjelaskan pandangan praktisi mengenai komunikasi internal versus eksternal, hasil survei tersebut juga mengungkap peran utama komunikasi korporat secara keseluruhan. Diketahui bahwa manajemen reputasi mendominasi dengan presentase 52 persen, disusul oleh corporate brand building sebesar 40 persen. Posisi berikutnya diisi pemasaran merek/produk/layanan, pemenuhan kebutuhan komunikasi divisi lain, konseling strategis kepada BOD, dan penyelesaian masalah. (jar)
- BERITA TERKAIT
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2
- Membuka WPRF 2024, Ketum Perhumas Soroti Soal Komunikasi yang Bertanggung Jawab
- Dorong Kecakapan Komunikasi, Kementerian Ekraf Apresiasi Kelas Humas Muda Vol. 2