Laba Bersih Naik 12 Persen, Astra Financial Sumbang Seperempat Profit Perusahaan Induk

PRINDONESIA.CO | Senin, 24/06/2024
Astra Financial mengelar media workshop bertajuk #BarengASFIN ke Bandung, Jumat (21/6/2024).
Anjar/ PR INDONESIA

Director-in-Charge Astra Financial 1 Suparno Djasmin mengungkapkan, pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pengelolaan portofolio yang baik di sektor pembiayaan otomotif, komersial, retail, dan asuransi.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Astra Financial mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2024 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 12 persen. Secara spesifik, pencapaian anak usaha PT Astra Internasional Tbk itu meningkat menjadi Rp2,1 triliun, dari yang mulanya Rp1,8 triliun pada 2023.

Director-in-Charge Astra Financial 1 Suparno Djasmin mengungkapkan, pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pengelolaan portofolio yang baik di sektor pembiayaan otomotif, komersial, retail, dan asuransi. Ia menjelaskan, di kuartal pertama 2024 perusahaan mengelola aset sebesar Rp292,6 triliun melalui 14 unit bisnis di delapan sektor. “Hal ini didukung oleh integrasi berbagai layanan dalam ekosistem Astra,” ujarnya dalam media workshop bertajuk #BarengASFIN ke Bandung, Jumat (21/6/2024).

Sejalan dengan kinerja positif perusahaan, alumnus Institut Pertanian Bogor itu mengatakan, Astra Financial akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, sesuai dengan visi mereka menjadi penyedia jasa keuangan ritel terdepan. “Secara bertahap kami akan meningkatkan optimalisasi ekosistem layanan keuangan digital untuk memberikan akses yang mudah, nyaman, dan aman, dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian,” imbuhnya.

Performa Bisnis

Melengkapi Suparno, Director-in-Charge Astra Financial 2 Rudy Chen menyampaikan, pertumbuhan laba bersih Astra Financial di paruh pertama 2024 berkontribusi sebesar 26 persen terhadap total profit PT Astra International Tbk. "Kita sebagai salah satu dari tujuh pilar Astra, ikut menyumbang seperempat profit untuk perusahan," katanya.

Rudy melanjutkan, saat ini Astra Financial memimpin pasar pembiayaan roda dua, roda empat, dan alat berat dengan pangsa pasar sebesar 26 persen. Pada kuartal pertama 2024, nilai pembiayaan yang disalurkan oleh FIFGROUP, ACC, dan TAF mencapai Rp33,3 triliun, atau meningkat 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Sementara itu, pembiayaan alat berat oleh SANF dan KAF mencapai Rp3,3 triliun, atau naik 4,4 persen.

Pada sektor asuransi umum, kata Rudy, Asuransi Astra masuk dalam tiga besar asuransi di Indonesia dengan premi bruto sebesar Rp2,5 triliun pada kuartal pertama 2024. Hal ini didukung oleh pengembangan bisnis asuransi kendaraan, kesehatan, dan komersial. Sedangkan, Astra Life di sektor asuransi jiwa, masuk dalam daftar 10 besar dengan premi bruto senilai Rp1,64 triliun.

Di sisi lain, sejak 2018, Astra Financial aktif mengembangkan layanan keuangan berbasis teknologi untuk meningkatkan konektivitas dan memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. Beberapa layanan yang diluncurkan di antaranya Maucash (2018), AstraPay (2021), Moxa (2021), SEVA (2022), dan layanan perbankan digital dari Bank Jasa Jakarta, yaitu Bank Saqu (2023). (jar)