Era Digital, Danamon Restrukturisasi Komunikasi Besar-besaran

PRINDONESIA.CO | Kamis, 28/09/2017 | 2.221
Agar dapat berinteraksi dengan mudah dan cepat.
Ratna/PR Indonesia

Bertempat di salah satu kafe di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2017), Bank Danamon meluncurkan laman dan persona media sosial resmi perusahaan terbaru. Perubahan ini merupakan perjalananan digital dan bentuk komitmen perusahaan untuk selalu bertransformasi dan beradaptasi menyesuaikan kebutuhan nasabah dan perkembangan zaman.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Keseriusan Bank Danamon merestrukturisasi laman dan media sosialnya bukan hanya tampak dari tampilannya yang kian menarik, tapi didukung dengan fitur-fitur  yang memudahkan dan mempercepat mereka berinteraksi dengan nasabah secara digital. 

Menurut Ghandy I. Sastratenaya, Digital & Online Marketing Head Group Marketing Danamon, restrukturisasi digital mau tidak mau, bahkan dengan segera dan cepat, harus mereka lakukan. Alasannya, perbankan akan punah seperti dinosaurus jika tidak bertransformasi di tengah semakin banyaknya inovasi teknologi yang menawarkan kemudahan finansial.

Kepada pewarta, Toni Darusman, Chief Marketing Officer Danamon, lantas menampilkan peremajaan dengan menggunakan sistem dan platform baru bernama SiteCore--sistem manajemen konten ternama di industri pengembangan website--pada laman terbaru www.danamon.co.id. Situs terbaru ini dilengkapi dengan fitur terkini, salah satunya Maps Locater yang memudahkan nasabah  menemukan lokasi bank atau ATM terdekat. 

Selain itu, memenuhi unsur mobile friendly karena mudah diakses melalui smart phone, tablet, laptop, maupun layar komputer. Desainnya responsif, terdapat quick sticky menu, swap and scroll, sistem navigasi informasi produk yang berorientasi terhadap keinginan atau relevansi nasabah, hingga simulasi produk. Situs terasa  lebih personal karena dibuat per kategori sesuai usia pengguna beserta kebutuhannya. "Semua perubahan ini sejalan dengan slogan kami, 'Saatnya Pegang Kendali'," kata Toni seraya berharap inovasi ini mampu menekan keluhan nasabah ketika bertransaksi secara konvensional hingga 85 persen.

Lainnya adalah restrukturisasi di media sosial. Pembenahan sudah dilakukan sejak setahun lalu. Sebagai langkah awal, mereka menutup 23 akun dan hanya menyisakan dua akun. Yakni, akun Danamon sebagai akun corporate social media di Twitter, Facebook, Instagram, LinkedIn, dan YouTube. Serta, akun Twitter @HeiloDanamon untuk layanan nasabah.

Pembenahan media sosial pun tak hanya dari segi tampilan, tapi diikuti cara pengelolaan. "Inilah media dimana kita bisa berinteraksi, bahkan meningkatkan engagement dengan nasabah. Kami bisa lebih cepat dan mudah mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang dulu baru bisa diketahui melalui riset," kata Ghandi seraya menambahkan perbedaan tampilan tiap media sosial sesuai dengan rentang usia penggunanya. 

Selain eksternal, perbankan yang memiliki lebih dari 1.700 kantor cabang di selurun tanah air ini juga memperkuat engagement dan memaksimalkan komunikasi secara digital kepada seluruh karyawannya melalui aplikasi bernama EAZY. Aplikasi dari SAP yang berbentuk media sosial secara internal ini disiapkan khusus karyawan untuk mempermudah kolaborasi dan inovasi dari dalam. (yko/rtn)