Kecenderungan calon nasabah mencari informasi secara mandiri sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah produk menginisiasi perusahaan untuk bertransformasi. Seperti halnya PT Zurich Insurance Indonesia (Zurich Indonesia), penyedia jasa asuransi yang hadir di tanah air sejak 1991.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Perubahan itu dilakukan tepat di usia Zurich Indonesia yang ke-26. Di hadapan jurnalis di Jakarta, Rabu (4/10/2017), mereka meluncurkan empat platform digital sekaligus. Antara lain Zurich Insurance Platform (ZIP), Zurich Click (Z-Click), eClaim, Z-Alert atau aplikasi tanggap bencana.
Melalui empat platform digital ini, nasabah dapat mengakses layanan asuransi lebih mudah dari komputer atau telepon pintar. Mulai dari pembelian produk, pengajuan klaim, hingga informasi terkini. Upaya ini sekaligus memudahkan proses komunikasi dan meminimalisasi terjadinya miskomunikasi. "Kami juga menyediakan aplikasi khusus bagi agen sehingga dapat memudahkan nasabah mendapatkan informasi yang dibutuhkan," kata Dian Wibowo, Chief Operating Officer PT Zurich Insurance Indonesia.
Philippe Danielski, Presiden Direktur Zurich Insurance Indonesia mengatakan, digitalisasi telah mengubah cara orang berinteraksi, mengakses informasi dan bertransaksi. Bagi industri asuransi, digitalisasi tidak hanya mengubah strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya akan tetapi juga pada ekspektasi nasabah terhadap akses layanan. Inovasi, kecepatan, kemudahan, aksesibilitas, serta transparansi informasi telah menjadi sebuah kebutuhan. Karenanya penting bagi pelaku industri untuk mampu memfasilitasi kebutuhan ini. "Kesadaran akan tren digital yang ada sebenarnya sudah lama ada. Maka dari itu, sejak setahun lalu, kami fokus pada transformasi digital," ujarnya.
Apalagi berdasarkan World Internet Stats, Indonesia adalah negara dengan peringkat kelima di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), saat ini terdapat 132,7 juta pengguna internet di Indonesia atau sekitar 51,8 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah ini dipastikan naik setiap tahunnya. Bahkan tahun 2020, Indonesia diprediksi menjadi pelaku e-commerce terbesar ke-3 se-Asia Pasifik.
Pada kenyataannya, kanal digital belum dimanfaatkan secara maksimal di industri asuransi. "Karenanya, kami terus berupaya memberikan pengalaman digital yang benar-benar relevan sesuai kebutuhan masyarakat dan nilai tambah bagi nasabah sehingga mereka dapat mengakses layanan dengan lebih mudah, cepat dan nyaman," tutup Philippe. (rtn)
- BERITA TERKAIT
- Penggawa Corporate Communication MIND ID Selly Adriatika Raih Trofi CSA 2024
- Grup MIND ID Realisasikan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan
- Inovasi BIG MIND Hadirkan Dampak Positif Penguatan Kinerja
- Grup MIND ID Hadirkan Masa Depan Pertambangan di D Futuro Futurist Summit 2024
- Kompetisi MediaMIND 2024: Mendukung Hilirisasi Menuju Indonesia Emas 2045