Bersamaan dengan acara halal bihalal bertema “Buka Hari Ini Bersama Media” di Jakarta, Selasa (3/7/2018), Bukalapak buka-bukaan mengungkap rahasianya membangun brand dan mengomunikasikannya ke dunia.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pelaku e-dagang yang telah berusia delapan tahun ini kembali menegaskan komitmennya sebagai sahabat masyarakat Indonesia sehari-hari. Melalui kampanye “Buka Hari Ini”, perusahaan yang akhir Juni lalu menetapkan Fajrin Rasyid sebagai Presiden Bukalapak tersebut memperkuat jati dirinya sebagai sahabat yang hadir menemani setiap langkah kehidupan, membuat berdaya (empowering), menginspirasi, menyenangkan, juga menghibur. “Melalui beragam inovasi fitur dan layanan mulai dari kemudahan jual beli, investasi, memesan tiket, pembayaran, sampai hiburan, kami percaya bahwa selalu ada peluang yang bisa dibuka setiap hari, cita-cita, kesempatan, dan kemudahan. Termasuk, persaudaraan melalui komunitas Bukapalak,” kata Vice President of Marketing Bukalapak Bayu Syerli.
Ari K. Wibowo, Associate Vice President Brand Bukalapak, melanjutkan komitmen ini sejalan dengan visi mereka sejak perusahaan ini berdiri tahun 2010. Yakni, memajukan UKM di tanah air melalui pemanfaatan teknlogi dan berpartisipasi membangun Indonesia lebih mandiri baik secara ekonomi maupun teknologi.
Unik
Adalah Lembu Wiworojati, Associate Vice President Marketing Creative Bukalapak, bersama timnya yang bertugas menerjemahkan visi menjadi suatu pesan atau kampanye yang mencerminkan karakter perusahaan, mengomunikasikannya secara kreatif, lalu mempublikasikan semua materi tersebut ke berbagai kanal komunikasi dengan rumus yang pastinya tidak bisa dibuat sama.
Pria yang baru setahun bergabung bersama Achmad Zaky cs. ini mengaku bukan perkara mudah mengemas pesan dan menyusun strategi brand, apalagi di perusahaan yang dinamis dan kerap melahirkan inovasi-inovasi baru seperti Bukalapak. Di tambah lagi, dengan perkembangan kanal komunikasi yang begitu cepat. Terkini, ia bersama timnya, hingga saat ini masih mencari rumus yang tepat untuk dapat mengomunikasikan pesan menggunakan Instagram TV atau populer dengan nama IGTV. “Yang pasti, setiap pesan harus mencerminkan tiga hal: genuine, bermakna dan unik. Pesan itu juga harus dikemas dengan pendekatan menghibur, humanis, tapi tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari, dan dikomunikasikan dengan cara yang mengindonesia,” kata pria yang sebelumnya lebih banyak berkecimpung di dunia periklanan. Karena alasan itulah, ia melanjutkan, pentingnya kolaborasi dan sinergi dengan semua tim lintas divisi.
Lembu mengatakan, dengan adanya internal creative production, perusahaan menjadi lebih terarah dalam mengemas konten-konten kreatif dan memastikan semua pesan disampaikan satu suara baik ke internal maupun eksternal, serta sejalan dengan visi dan misi perusahaan. “Kami tidak lagi menggunakan jasa production house. Kami juga jadi lebih leluasa dan fokus dalam menggarap konten reguler,” katanya.
Menurut mantan vokalis Club Eighties ini, konten reguler penting untuk memperkuat dan menjaga konsistensi brand. “Kalau perusahaan sudah memiliki brand yang kuat, kita tidak perlu lagi banting-bantingan harga dengan sesama pelaku e-commerce. Masyarakat sudah tahu Bukalapak itu merupakan brand dengan konten yang kreatif, memudahkan pola berdagang, mencerminkan sifat gotong royong, dan memudahkan hidup banyak orang melalui teknologi,” ujarnya seraya menambahkan segala upaya ini akan terasa kurang tanpa dukungan komunitas. Untuk itu, tahun ini mereka makin gencar turun ke bawah, membangun dan memperkuat ikatan dengan berbagai komunitas. (ais/rtn)
- BERITA TERKAIT
- Inovasi BIG MIND Hadirkan Dampak Positif Penguatan Kinerja
- Grup MIND ID Hadirkan Masa Depan Pertambangan di D Futuro Futurist Summit 2024
- Kompetisi MediaMIND 2024: Mendukung Hilirisasi Menuju Indonesia Emas 2045
- Kecerdasan Buatan Memungkinkan Penyusunan SR Menjadi Lebih Mudah dan Murah
- CIMB Niaga Kembali Unjuk Komitmen Dukung Keberlanjutan