Pengurus PERHUMASRI Periode 2018-2021 Resmi Dilantik

PRINDONESIA.CO | Rabu, 06/03/2019 | 5.881
Peran humas baru bisa dirasakan manfaatnya apabila memenuhi 3K. Yakni, Kompetensi, Kedudukan, dan Kedekatan dengan para pemimpin seperti direktur utama atau pemilik RS.
Dok. PR INDONESIA/ Aisyah
Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (PERHUMASRI) resmi melantik 50 pengurus periode 2018 - 2021 di Jakarta, Sabtu (23/2/2019). Pelantikan ini menindaklanjuti hasil kongres yang telah dilaksanakan tanggal 20 Juli 2018.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Meski agenda pelantikan pengurus tertunda cukup lama, Anjari Umarjianto, Ketua Umum PERHUMASRI, memastikan kondisi tersebut tak mengganggu komiten dan kesungguhan para pengurus menjalankan agenda kerja yang sudah direncanakan. 

Selanjutnya, ia berharap setelah peresmian ini, seluruh pengurus yang merupakan praktisi humas rumah sakit bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), dari seluruh Indonesia ini makin semangat bersama anggota untuk saling bahu-membahu menjalin kerja sama menjalankan program, dasar-dasar organisasi, meningkatkan kompetensi dengan mengikuti sertifikasi profesi, pelatihan, serta pendampingan humas. Sehingga, humas dapat berperan kian strategis. Selain itu, mereka pun mampu menjalin hubungan yang lebih erat lagi baik dengan para super system seperti Kementerian Kesehatan, Dirjen Pelayanan Kesehatan, PERSI, maupun seluruh humas rumah sakit yang belum terjaring dalam keanggotaan. 

Untuk itu, ia melanjutkan, PERHUMASRI harus membangun kerja sama yang harmonis dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) guna membangun prosedur terkait manajemen komunikasi yang baik.

PERHUMASRI  lahir dari keprihatinan atas rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap pelayanan rumah sakit. Peran humas diperlukan guna mengangkat reputasi rumah sakit yang kerap mendapat stigma negatif. 

Peran humas baru bisa dirasakan manfaatnya apabila memenuhi 3K. Yakni, Kompetensi, Kedudukan, dan Kedekatan dengan para pemimpin seperti direktur utama atau pemilik RS. ”Dari tiga hal yang harus dipenuhi ini, PERHUMASRI fokus untuk meningkatkan unsur kompetensi,” kata Anjari.

Acara pengukuhan dilanjutkan dengan gelar wicara bertema “Big Data: Apa dan Bagaimana Rumah Sakit Memanfaatkannya untuk Kehumasan dan Pemasaran”. Di sesi ini, hadir sejumlah pembicara seperti founder Drone Emprit Company Ismail Fahmi, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Bambang Wibowo, Advisor Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Bambang Widjojanto, dan Wakil Ketua BANI Anangga W. Roosdiono. (ais)