
Pelaksanaan Pemilu tinggal menghitung hari. Hal ini membuat Komisi Informasi (KI) Pusat terus berupaya mendorong agar pelaksanaan pesta demokrasi ini dapat berlangsung transparan dan akuntabel.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Hal inilah yang diungkapkan oleh Ketua Komisi (KI) Pusat Gede Narayana di sela-sela acara sosialisasi simulasi pelaksanaan pencoblosan pemilu di area car free day Bundaran HI, Minggu (7/4/2019). “KI Pusat ingin menjaga transparansi akuntabilitas pelaksanaan pemilu agar tingkat kepercayaan masyarakat dan tingkat partisipasi pemilih dapat meningkat,” ujarnya menjelaskan. Gede menambahkan pemilu yang pertama kali dilaksanakan bersamaan antara pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif ini harus berjalan sukses. Salah satu ukuran suksesnya pelaksanaan pemilu secara massif sehingga meningkatkan partisipasi pemilih. Ia juga berharap Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, dan tentunya harus jujur dan adil.
Kegiatan ini digagas KI Pusat bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bertujuan untuk menyebarkan informasi tentang pelaksanaan pencoblosan sehingga dapat mengurangi jumlah suara tidak sah. Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan bahwa masyarakat harus mendapat informasi dasar pemilu seperti hari dan tanggal pemilu, jumlah surat suara yang nantinya dibawa ke bilik suara oleh pemilih, dan tata cara untuk menjadi pemilih. Betty juga mengatakan bahwa daftar pemilih dapat dicek di website lindungihakpilihmu.kpu.go.id dengan memasukkan nama dan NIK. (rvh)
- BERITA TERKAIT
- PCO Perkuat Sinergi Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Demi Kepercayaan Publik
- Wali kota Semarang Agustina Ajak Hotel Sajikan Masakan Nusantara
- Menyoroti Keterbukaan, Inti dari Etika Komunikasi Birokrasi yang Jadi Urgensi
- Agustina Ungkap 6 Prioritas Pembangunan Kota Semarang Tahun 2026
- BPJPH Gandeng Mahasiswa Komunikasi Jadi Penggerak Literasi Halal