Rendahnya tingkat kepercayaan CEO terhadap public relations (PR) tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara lain seperti Inggris.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dikutip dari PR Daily, Releasd, lembaga survei asal London, Inggris, mengadakan studi kepada 300 pemimpin perusahaan lintas industri. Hasilnya, sebanyak 40 persen dari top leaders tidak yakin keberadaan PR mampu meningkatkan bisnis bagi perusahaan mereka. Yang lebih mengejutkan, dua dari sepuluh pemimpin bahkan tidak mengerti apa kepanjangan dari PR itu sendiri.
Lebih lanjut Releasd mengungkap fakta, jurang pemisahnya selama ini adalah minimnya keyakinan mengenai apa yang mampu ditawarkan oleh para praktisi PR profesional kepada organisasi/perusahaan dan apa yang diyakini oleh sebagian besar pemimpin tentang kemampuan PR. Hasilnya, banyak dari para pemimpin tidak memahami tentang betapa strategisnya fungsi PR. Kondisi ini menyebabkan perusahaan menempatkan PR pada posisi yang tidak strategis karena dinilai tidak memiliki peran yang signifikan untuk meningkatkan bisnis.
Studi ini juga menunjukkan adanya gap yang lebar antara level manajemen dengan PR. Permasalahan lainnya, profesi PR cenderung identik sebagai spin doctor.
Perbaiki Citra
Kondisi ini membuat para profesional PR bergerak untuk memperbaiki citra profesi. Tentu, ini bukan pekerjaan mudah. Menanggapi hasil tersebut, CEO Releasd Richard Benson mengatakan, yang pasti, PR harus mampu mendeskripsikan fungsi mereka secara gamblang dan mudah dipahami. Selain itu, PR harus memiliki pengukuran (measurement) yang jelas terhadap kinerja yang sudah dilakukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Jangan ragu untuk mengikuti berbagai penghargaan. Tunjukkan pula studi kasus yang pernah Anda tangani dan selesaikan. “Inilah waktu yang tepat bagi PR untuk berkreasi lebih jauh dalam rangka meningkatkan citra industri dan profesi mereka,” ujarnya.
Selain itu, sekarang adalah momentum yang tepat bagi praktisi PR untuk rajin menulis opini atau berkontribusi sebagai penulis tamu di media tentang industri tempat yang bersangkutan bekerja. Manfaatkan pula media sosial dan platform daring lainnya untuk menjaring audiens baru. “Jangan pernah berpikir semua orang mengetahui tentang diri Anda. Jangan juga biarkan pekerjaan Anda berbicara sendiri. Kuasai metrik tersebut untuk menegaskan bahwa Anda memiliki nilai,” tutup Richard. (ais)
Sumber:
https://www.prdaily.com/study-executives-dont-recognize-the-value-pr-can-offer
- BERITA TERKAIT
- Penggawa Corporate Communication MIND ID Selly Adriatika Raih Trofi CSA 2024
- Grup MIND ID Realisasikan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan
- Inovasi BIG MIND Hadirkan Dampak Positif Penguatan Kinerja
- Grup MIND ID Hadirkan Masa Depan Pertambangan di D Futuro Futurist Summit 2024
- Kompetisi MediaMIND 2024: Mendukung Hilirisasi Menuju Indonesia Emas 2045