Fakta bahwa media memegang peranan penting sebagai agen perubahan mendorong BNI Syariah untuk melebarkan sayap membangun komunitas media bernama Jurnalis Ekonomi Syariah.
PALEMBANG, PRINDONESIA.CO – Bumi Sriwijaya alias Palembang menjadi kota ke-16 lahirnya komunitas yang dikenal dengan akronim JES itu. Keberadaan JES yang diinisiasi oleh BNI Syariah tersebut betujuan untuk meningkatkan literasi dan membantu pemerintah, regulator, industri syariah, serta praktisi syarian dalam menumbuhkembangkan industri perbankan syariah melalui reportase wartawan di medianya masing-masing.
Pembentukan JES berlangsung di Palembang, Kamis (19/9/2019). Bersamaan dengan itu, anak perusahaan BNI ini mengadakan diskusi panel bertajuk “Tren Perbankan Syariah 2019” di Palembang, (19/9/2019).
Menurut SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi, JES diharapkan mampu menjadi wadah bagi pewarta untuk bisa memahami literasi perbankan syariah di Indonesia. “Semakin tingginya awareness rekan-rekan media terhadap dinamika dan aktivitas ekonomi syariah beserta industrinya, pertumbuhan market share industri ini juga akan meningkat,” katanya.
Peran media makin vital apalagi di tengah maraknya penyebaran hoaks dan berita palsu. “Jurnalis dituntut proaktif memproduksi konten berita yang berkualitas dan tetap mengedepankan sikap profesinalisme, jujur, objektif, akurat, transparan, serta berpihak kepada kepentingan umum,” imbuhnya.
Selain Palembang, hingga saat ini, perusahaan perbankan yang per Juni 2019 memiliki aset sebesar Rp 42,49 triliun dengan jumlah nasabah lebih dari 3,2 juta, ini telah membentuk komunitas JES di 15 kota. Antara lain, Jakarta, Bandung, Aceh, Padang, Medan, Semarang, Solo, Jogjakarta, Malang, Surabaya, Makassar, Palu, Kendari, Balikpapan, dan Pontianak. (ais)
- BERITA TERKAIT
- CIMB Niaga Kembali Unjuk Komitmen Dukung Keberlanjutan
- Perdana! Pertamina International Shipping Hadir di Gastech Houston 2024
- PT Indofarma Tbk Angkat Bicara Soal Dugaan Korupsi Mantan Direktur Utamanya
- Melesat 103 Persen, PIS Catat Laba Rp 4,32 Triliun di Semester I 2024
- Langkah Cepat KCIC Pasca-Gempa M 4,9 di Kabupaten Bandung