Pandemi Covid-19 memberikan pukulan yang luar biasa bagi pelaku UKM, salah satunya pemilik warteg. Wahyoo bersama JNE berkolaborasi menggerakkan kembali roda usaha mereka melalui program #RantangHati.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Selama kurun tiga tahun terakhir, dunia warteg di tanah air sebenarnya sedang getol-getolnya memoles diri. Mereka pelan-pelan memperbaiki kualitas dan juga penampilan. Terlebih semenjak mendapat pendampingan dari Wahyoo, perusahaan rintisan yang fokus melakukan optimalisasi warung makan. Tujuannya, tak lain agar mereka tetap mendapat tempat di hati masyarakat di tengah ketatnya persaingan usaha dan semakin banyaknya pilihan.
Namun, apa daya. Awal tahun ini dunia tersapu ombak pandemi, termasuk Indonesia. Pemilik warteg terkena imbas. Menurut Peter Shearer, founder dan CEO Wahyoo Group, saat melakukan bincang-bincang bersama rekan media secara virtual, Jumat (10/7/2020), hampir 50 persen dari total 13.000 mitra mereka terkena dampak pandemi.
Terlebih saat pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pendapatan pemilik warteg terjun bebas. Ini dikarenakan jumlah pelanggan menurun akibat hampir seluruh perusahaan yang berada di sekitar tempat usaha mereka menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home).
Wahyoo lantas menginisiasi program #RantangHati. Mereka berdayakan mitra warung makan untuk membuat nasi bungkus. Nasi bungkus ini selanjutnya diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi seperti PHK. “Dengan demikian, warung tetap “ngebul”, sementara masyarakat dapat kembali bertenaga sehingga bisa fokus mencari nafkah,” kata Peter.
Program ini ternyata mendapat sambutan positif dari JNE. Perusahaan jasa pengiriman dan pendistribusian tersebut antusias berkolaborasi. Tepat di hari jadi ke-493 DKI Jakarta, keduanya bekerja sama menggulirkan program #RantangHatiJNE: Makan Gratis untuk Semua. Program ini melibatkan 100 mitra Wahyoo. Sepanjang periode 1 – 10 Juli 2020, sebanyak 24.500 nasi bungkus telah disalurkan kepada masyarakat yang tersebar di 493 RT se-Jakarta.
Menurut Vice President Marketing JNE Eri Palgunadi, program ini sejalan dengan tagline mereka, #ConnectingHappiness dan semangat "Indonesia Pasti Sehat". “Program ini juga selaras dengan semangat kami mendukung dan memberikan harapan untuk para UKM,” ujarnya seraya berharap program tersebut dapat memicu banyak pihak untuk melakukan inisiasi serupa. “Kunci utama untuk kita bisa keluar dari krisis ini adalah saling mendukung dan berkolaborasi,” imbuhnya.
Selanjutnya, Wahyoo gencar mempersiapkan para mitra untuk membuka usaha sesuai standar protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru. (rtn)
- BERITA TERKAIT
- Unilever Indonesia Tegaskan Urgensi Penerapan Pertanian Regeneratif
- Mengurai Miskonsepsi dan Tantangan Praktik CSR Terkini
- Berkomitmen Terhadap Keberlanjutan Lingkungan, Pelita Air Tanam 10 Ribu Pohon dan Lakukan Penerbangan Hijau
- Pizza Hut Delivery Fasilitasi Kecenderungan Pelanggan dengan Prinsip Ramah Lingkungan
- LSPR Institute Beri Wadah Berkarya Anak Berkebutuhan Khusus