Selama ini, topik pembahasan di dalam kolom ini pada umumnya adalah tentang dunia bisnis. Juga pembahasan tentang reputasi yang dikaitkan dengan kegiatan perusahaan. Kali ini agak beda, saya akan membahas tentang reputasi di dalam perpolitikan.
Oleh: Noke Kiroyan, Chairman & Chief Consultant KIROYAN PARTNERS
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Dunia saat ini sedang diramaikan kegiatan politik, demikian juga Indonesia yang disibukkan oleh Pilkada di 270 wilayah yang penuh hiruk pikuk di tengah pandemi. Sebelum membahas Pilkada di negara kita, saya akan berpaling ke mancanegara, yaitu Amerika Serikat.
Di tahun 2006 ada seorang politisi bernama George Allen. Orangnya pintar, berwajah tampan, tinggi, atletis, dan sangat populer. Setelah sebelumnya menjadi anggota DPRD negara bagian Virginia, pada 1994 ia memenangkan pemilihan untuk jabatan gubernur negara bagian tersebut. Pada 2001 dia terpilih untuk mewakili Virginia di Senat Amerika Serikat, jabatan yang sangat strategis dan bergengsi. George Allen bahkan pernah digadang-gadang sebagai calon presiden Partai Republik.
Ucapan Rasis
Di tengah kecemerlangan bintang politiknya, petaka menimpa George Allen pada 2006.
- BERITA TERKAIT
- Pemimpin Harus Memegang Etika
- Simak Tren dan Peran PR di Tahun 2024
- Segudang Manfaat Mengumpulkan Informasi “Stakeholder”
- Peran “Blogger” dalam Strategi Komunikasi Perusahaan
- PR Harus Peka "Percikan Api" di Media Sosial