Komunikasi Publik di Era Pandemi

PRINDONESIA.CO | Senin, 21/12/2020 | 2.335
Di era 4.0 yang penuh disrupsi, peran komunikasi dan humas pemerintah sangat penting untuk mensosialisasikan pesan positif dan prestasi kepada publik.
Dok. Istimewa

Di bulan Juli 2020 lalu, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan kegiatan yang menurut saya, sebagai praktisi humas, sangat menarik. Kegiatan webinar bertajuk “Membangun Komunikasi Publik di Era Pandemi COVID-19” menegaskan betapa pentingnya komunikasi publik untuk membantu Indonesia melalui cobaan yang maha berat ini.

 

Oleh: Erlangga Wibisono Gunadi, Pranata Humas Setditjen Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Anggota Bidang Konten Kreatif DPP IPRAHUMAS Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Beberapa narasumber yang hadir yaitu dr. Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr. Abidinsyah Siregar, Ahli Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Risang Rimbatmaja, praktisi komunikasi. Bagaimana membangun komunikasi publik untuk dapat menghentikan penularan Covid-19, menjadi “jantung” dalam webinar ini.

Sebenarnya Indonesia telah memiliki “bahtera Nabi Nuh” yang dapat membawa masyarakat Indonesia sehat, yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Gerakan ini jelas bukan semata-mata hajat Kementerian Kesehatan, namun hajat bangsa dan negara. Di sinilah pentingnya komunikasi publik agar masyarakat mau naik ke bahtera GERMAS

Jika dilihat dari terus meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19, menurut Achmad Yurianto, artinya pesan mengenai COVID-19 belum diterima publik dengan baik. Seperti masih kurangnya kesadaran untuk jaga jarak, cuci tangan, dan memakai masker. dr. Abidinsyah Siregar, mengatakan, 10 persen konflik disebabkan oleh perbedaan pendapat.