Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR melalui Program Studi Pariwisata Fakultas Bisnis bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak masyarakat aktif mempromosikan pariwisata Indonesia.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Upaya ini dilakukan dengan mengadakan Digital Tourism Competition 2021. Yakni, ajang perlombaan karya seni berupa foto, video, dan ilustrasi digital. Peluncurannya berlangsung Jumat (2/7/2021).
Kegiatan bertema Kharisma Event Nusantara ini sekaligus bagian dari adposi dan inovasi di ranah pariwisata dari yang awalnya kerap diselenggarakan secara off-line, kini menjadi on-line dengan bantuan teknologi.
Menurut Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf, kegiatan ini sebenarnya merupakan penyempurnaan dari program 100 Calendar of Event (CoE) Kemenparekraf. Bedanya, penyelenggaraan kali ini jumlahnya tidak terbatas pada 100 event saja. Namun, tergantung dari partisipasi pemerintah daerah untuk mengusulkan event yang bisa diangkat/dipromosikan.
“Kharisma Event Nusantara adalah salah satu prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Event-nya harus tetap berjalan karena bisa menjadi penggerak dimulainya kembali kegiatan pariwisata di suatu lokasi, meski di tengah pandemi," ujar Rizki.
Dalam pelaksanaannya, Kemenparekraf akan melakukan pendampingan terhadap setiap event di daerah. Terutama, dari segi protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE), platform teknologi, konten, promosi dan komunikasi, hingga proses perizinan dengan kepolisian untuk event berskala besar.
Tujuannya, tak lain untuk semakin meningkatkan kualitas dari event daerah itu sendiri. Untuk itu, Kemenparekraf menitipkan peranan besar kepada dinas pariwisata provinsi untuk memilih event terbaik yang ada di daerahnya masing-masing untuk diikutsertakan dalam Kharisma Event Nusantara ini. Ia juga berpesan, agar event tersebut mengangkat nilai kedaerahan, terutama event budaya, didukung dengan narasi yang kuat, melibatkan kolaborasi pentahelix, dan berskala nasional.
Tiga Poin
Hal ini sejalan dengan pesan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno agar setiap pelaksanaan menitikberatkan pada tiga poin meliputi inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Tantangannya, tak mudah. Sebab, kegiatan ini harus mampu memberikan pengalaman tak kalah berkesan meski dilaksanakan secara daring dengan berinovasi memaksimalkan keberadaan teknologi digital.
Oleh karenanya, kolaborasi dengan LSPR sangat bermanfaat untuk mendorong setiap penyelenggara event dalam menghadirkan ketiga unsur tadi. Dekan Fakultas Bisnis LSPR Yuliana R. Prasetyawati mengatakan, inisiatif ini juga menjadi bagian dari kolaborasi yang sudah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yakni Kampus Merdeka.
Kampus Merdeka adalah kolaborasi antara institut pendidikan dan pemerintah dalam memajukan dunia usaha. Khususnya, dalam melahirkan program yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. "Kebangkitan pariwisata itu bukan hanya tugas dan tanggung jawab dari pemerintah. Lebih dari itu, perlu dukungan dan kontribusi dari semua pihak. Salah satunya, civitas akademika," ujarnya. (ais)
- BERITA TERKAIT
- 3 Pilar Utama untuk Menjadi Komunikator Hebat
- Tiga Institusi asal Indonesia Jadi Pemenang di Ajang AMEC Awards 2024
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2