HOME » EVENT » PRIA

Road to PR 2022: Ini Dia Cara Memikat Juri saat Presentasi!

PRINDONESIA.CO | Minggu, 06/02/2022 | 2.542
Dalam mengukur keberhasilan program komunikasi, dibutuhkan konsistensi sejak awal perencanaan, implementasi, hingga proses evaluasi.
Dok.Istimewa

Masih dari pertemuan technical meeting PR INDONESIA Awards (PRIA) 2022 yang dilakukan secara virtual, Selasa (11/1/2022). Kali ini, para dewan juri memberikan tips agar tampil memukau saat presentasi. Apa saja?

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Program CSR, Program PR, dan Departemen PR merupakan tiga dari sembilan kategori yang mengharuskan para peserta PRIA 2022 melewati tahap berikutnya. Yakni, sesi presentasi di hadapan para dewan juri. Tahun ini, jika tidak ada halangan, penjurian di tahap ini akan berlangsung secara hibrida dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Nah, hal apa saja yang mesti menjadi perhatian para peserta? Berikut ini kisi-kisinya. 

1. Program PR

Untuk Kategori Program PR Subkategori Program Marketing PR, Government PR, Corporate PR, dan Digital PR, dewan juri menilai presentasi secara keseluruhan dari proses strategic planning. Yang pasti, dalam melakukan penilaian, para juri akan melihat tujuan dari program tersebut dibuat. Keselarasan antara program dengan visi, misi, serta tujuan besar organisasi.

Bahkan, akan lebih baik lagi apabila peserta memberikan informasi tersebut pada dokumen yang dilampirkan kepada panitia untuk dewan juri. Dimulai dari analisis situasi, menentukan objektif menggunakan SMART (specific, measurable, achiveable, realistic/relevant, time bound) objective, memetakan isu dan stakeholders.

Lalu, diikuti dengan menyusun strategi dan taktik yang berkaitan dengan teknis kegiatan PR, mengomunikasikan pesan dan informasi ke berbagai kanal melaluo PESO model, melakukan monitoring, hingga evaluasi salah satunya menggunakan pengukuran International Association for the Measurement and Evaluation of Communication (AMEC). Yang pasti, dalam mengukur keberhasilan program komunikasi, dibutuhkan konsistensi sejak awal perencanaan, implementasi, hingga proses evaluasi.

2. Departemen PR

Departemen PR adalah sebuah kategori untuk melihat seberapa jauh portofolio dari Departemen PR di masing-masing perusahaan/instansi baik dalam struktur organisasi, personalia para pemimpin di departemen PR, maupun portofolio dari agenda PR di departemen tersebut.

3. Program CSR

Sementara itu, dalam penilaian Program CSR Sub Kategori Sustainability Business dan Community Based Development, dewan juri tidak hanya sekadar melihat program CSR. Lebih dari itu, mulai dari proses perencanaan hingga monitoring dan evaluasi. Juri juga menekankan agar program CSR yang dilakukan memiliki dampak yang signifikan terhadap target yang disasar. Bukan sekadar mengugurkan kewajiban apalagi hanya untuk memperbaiki image/reputasi perusahaan.

Pada saat proses measurement, diharapkan peserta tidak hanya mengandalkan PR Value.  Sebab, pada dasarnya program CSR merupakan goodwill dari perusahaan untuk pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian harapannya terjadi konsistensi antara komitmen perusahaan, implementasi, dengan keberhasilan program CSR yang telah dijalankan. (ais)