Peringati Hari Disabilitas Internasional, IFG Angkat “Power to Inclusion”

PRINDONESIA.CO | Selasa, 06/12/2022 | 1.126
“IFG Power to Inclusion” merupakan wujud nyata inisiatif IFG dalam mempertegas terlaksananya kesamaan hak bagi karyawan dengan disabilitas.
Dok. IFG

Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif bagi setiap insan, termasuk bagi para penyandang disabilitas.  

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Komitmen Indonesia Financial Group (IFG) dalam mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif ditunjukkan dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2022. Kegiatan yang diselenggarakan oleh IFG dan anak usahanya ini berlangsung di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jumat (2/12/2022).

Acara ini mempertemukan karyawan IFG dan anak perusahaan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia untuk saling berbagi dan mendapatkan pengalaman terbaik dari penggiat industri dan tokoh disabilitas nasional terkait area-area inovasi yang dilakukan. Serta, mendorong hadirnya lingkungan kerja yang inklusif di IFG dan anak perusahaan.

Mengambil tema “IFG Power to Inclusion”, ajang tersebut turut menjadi wujud nyata inisiatif IFG dalam mempertegas terlaksananya kesamaan hak bagi karyawan dengan disabilitas dalam melakukan inovasi, berkontribusi dan memiliki kesempatan karier yang sama dengan karyawan IFG lainnya.

Dalam sambutannya, Direktur SDM IFG Rizal Ariansyah mengatakan, menumbuhkan kesadaran terhadap inklusivitas tidak semata hanya merekrut talenta penyandang disabilitas. Lingkungan kerja inklusif di IFG menghargai semua karyawan atas kekuatan mereka dengan menyediakan ruang yang tepat dan kesempatan untuk berkembang, berkontribusi dan melakukan inovasi secara optimal bagi segenap karyawan tanpa pandang bulu.  

Sebagai bentuk langkah konkret dari pendekatan tersebut, dalam kesempatan yang sama IFG meluncurkan IFG Disability Community. Tujuannya, untuk memberikan ruang inovasi dan kreasi kaum disabilitas di lingkungan kerja IFG dan meningkatkan kontribusinya bagi perusahaan dan masyarakat.

Rizal menambahkan, inisiatif IFG Disability Community yang turut diresmikan dalam kesempatan ini adalah upaya untuk memberikan wadah berkumpul bagi para karyawan penyandang disabilitas di ekosistem IFG untuk dapat berkarya secara optimal di dalam perusahaan. Hadirnya komunitas ini diharapkan akan menjadi payung utama IFG dalam pemberdayaan difabel dan pengembangan program-program inklusivitas di lingkungan IFG holding dan anak perusahaan.

Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata, jajaran Direksi IFG dan Anak Perusahaan, segenap karyawan disabilitas IFG dan Anak Perusahaan, Perwakilan Karyawan Millenial IFG dan Anak Perusahaan, serta beberapa komunitas disabilitas.

“Respectful Workplace”

Dalam rangkaian acara tersebut, IFG juga secara khusus mengundang sejumlah narasumber yang membagikan kisah-kisah inspiratif mereka, antara lain CEO General Electric Indonesia Handry Satriago, Psikolog dan Dosen Alabanyo Brebahama, Athlete Paracycling Indonesia Muhammad Fadli, dan Sang Penari Laura Tias Avoinita Sinaga.

Pada kesempatan itu, Tedi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang telah dilakukan IFG. “Kementerian BUMN mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh IFG holding dan anak usaha dalam inisiatifnya untuk membentuk lingkungan kerja yang dinamis, ramah dan produktif untuk semua pihak tanpa memandang perbedaan,” katanya.  

Hal ini menjadi bentuk nyata hadirnya IFG sebagai perusahaan yang terbuka, aware, concern, dan memiliki semangat dan komitmen untuk para difabel. Seluruh insan BUMN, baik difabel maupun tidak, harus didorong kinerja dan kompetensinya, mengingat perannya sebagai development agent dengan kinerja yang baik, dan dapat berkontribusi langsung kepada masyarakat.

Tedi turut menegaskan, komitmen Kementerian BUMN akan respectful workplace merupakan kerangka besar BUMN dalam mengakui dan mendorong ekosistem bekerja yang nyaman dan jauh dari diskriminasi, baik berdasarkan gender maupun disabilitas.

Menurut Tedi, Menteri BUMN memiliki komitmen nyata untuk mendorong teman-teman difabel menjadi bagian dari keluarga BUMN. Tidak sebatas komitmen, mempekerjakan penyandang disabilitas sudah dijalankan oleh Kementerian BUMN secara rutin.

Sementara itu, berdasarkan data internal IFG, saat ini, terdapat sekitar 28 karyawan difabel yang menyandang status karyawan aktif di IFG dan seluruh anak perusahaannya. IFG holding pun terlibat penuh dalam pengembangan karier para karyawan penyandang disabilitas guna meraih jenjang karier yang sama sesuai dengan kompetensi dan prestasi yang ditunjukkan.

Rizal mengatakan, para penyandang disabilitas harus memiliki kesempatan dan hak yang sama dalam pengembangan kariernya. Para karyawan disabilitas di IFG holding dan anak perusahaan berhak untuk berpartisipasi aktif dan mengambil peran strategis di perusahaan. “Kami harap dengan adanya beragam inisiatif ini, dampak besar bagi karyawan difabel akan semakin terasa, terutama pada kesehatan fisik, mental, kepuasan kerja, dan keterikatan pekerjaan yang berujung pada peningkatan produktivitas,” tutupnya. (rtn)