Digital PR, Kunci Reputasi dan Keberlanjutan Bisnis

PRINDONESIA.CO | Sabtu, 31/12/2022
Penting bagi PR mengemas komunikasi terutama di ranah digital
Dok. IndiHome

Sebagai penyedia internet, salah satu isu yang dihadapi IndiHome adalah soal rendahnya edukasi masyarakat tentang kecepatan bandwidth dan throughput. Di sinilah peran public relations (PR): mengemas komunikasi. Terutama, di ranah digital.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Ada beberapa aspek yang menjadi tantangan bagi penyedia internet tetap. Salah satunya, kecepatan bandwidth. Hal ini disampaikan oleh  VP Marketing Management Telkom Indonesia E. Kurniawan kepada PR INDONESIA, Senin (28/11/2022). Menurutnya, kecepatan bandwidth sangat dipengaruhi oleh jumlah perangkat yang terkoneksi dengan internet dalam waktu bersamaan.

Hal ini dialami oleh IndiHome. Produk layanan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk ini memiliki pelanggan lebih dari 9 juta. Namun, jumlah perangkat yang tersambung ke jaringannya mencapai lebih dari 180 juta. Artinya, ada sekitar 9 – 10 perangkat yang tersambung ke jaringan IndiHome di setiap pelanggan. Tantangan selanjutnya soal throughput. Realisasi jumlah kecepatan yang diterima dengan dari paket yang diambil pelanggan. Pria yang karib disapa Iwan itu memberi contoh. “Pelanggan mengambil paket 30 Mbps, maka real-nya harus dapat 30 Mbps. Bukan malah berkurang,” katanya.

Kondisi ini makin diperkeruh dengan kehadiran para pemain internet service provider (ISP) lain yang memanfaatkan rendahnya kesadaran pelanggan tentang kecepatan bandwidth dan throughput. Caranya, dengan memberikan penawaran dengan harga yang tidak wajar kepada pelanggan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, IndiHome berkomitmen menjaga kualitas layanan internet dan memberikan ragam benefit menarik. Di sinilah peran PR makin terasa krusial. Khususnya, dalam mengemas strategi komunikasi yang relevan dan tepat sasaran berdasarkan kebutuhan bisnis perusahaan.

 

Kolaborasi

Untuk menjawab tantangan itu, Iwan dan tim berupaya memaksimalkan peran dan fungsi digital PR. Menurut pria yang baru saja meraih Gold Winner Insan PR Indonesia, Kategori BUMN, Subkategori Vice President Public Relations di ajang Jambore PR INDONESIA (JAMPIRO) #8, Kamis (10/11/2022), digital PR merupakan cara perusahaan untuk menjaga reputasi dan membangun persepsi yang positif melalui serangkaian strategi komunikasi yang efektif di ranah digital.

 

Apalagi perjalanan atau journey pelanggan untuk memilih layanan dan produk semakin banyak dan rumit. Mulai dari mencari kata kunci di mesin pencari, membandingkan produk yang satu dengan lainnya melalui review, rating, recommendation (3R). Lalu, melihat kelengkapan informasi di web, melihat rekam jejak brand di media mainstream, membaca ulasan di berbagai blog, hingga melihat cara brand berinteraksi dengan pelanggan di media sosial. Brand bertugas mengawal perjalanan tersebut. Jangan sampai karena satu komentar yang belum tentu benar, pelanggan terdistorsi. Oleh karenanya, ia meyakini istilah, “Lebih baik mencegah dari pada mengobati.” Dengan kata lain, lebih baik melakukan upaya pencegahan dan penyelesaian masalah sebelum terjadi krisis atau opini liar di publik.

Dalam mengimplementasikan digital PR, IndiHome menginisiasi lahirnya IndiHome Media Engagement (IME) dan Digital Marketing Operations (DMO). IME bertugas mengawal sentimen publik di media masa, sementara DMO mengawal sentimen publik di media sosial. Kombinasi IME dan DMO ini disebut dengan digital PR. Selain itu, ada unit lain seperti Customer Experience yang juga terlibat dalam menjaga reputasi IndiHome di ranah digital, khususnya pelanggan. Menurutnya, dengan melancarkan treatment khusus, secara tidak langsung pelanggan ikut menjadi influencer dan membangun reputasi yang positif bagi pelanggan lain di sekitarnya.

Bagi Iwan, pengaruh digital sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan sekaligus menumbuhkan aspek bisnis berkelanjutan. “Sejak menerapkan digital PR, pertumbuhan bisnis IndiHome, khususnya di ranah digital, semakin meningkat,” katanya. Ia berharap digital PR semakin mendekatkan IndiHome dengan pelanggan. “Kami ingin IndiHome tidak hanya dikenal sebagai penyedia layanan internet, melainkan enabler masyarakat untuk menggapai mimpi dan cita-cita mereka,” tutupnya. (rvh)