Pentingnya Collaborative Marketing untuk Kampanye Efektif

PRINDONESIA.CO | Rabu, 12/04/2023 | 1.931
Collaborative marketing penting untuk kampanye kreatif
Dok. Artsygeek

Kami mewawancarai E. Kurniawan, VP Marketing Management Telkom Indonesia mengenai insight juga pandangannya mengenai collaborative marketing, dan bergeliatnya bisnis IndiHome selama 2-3 tahun terakhir. Kami coba mengulik bagaimana konsep dan pandangan Kurniawan mengenai digital collaborative marketing yang menurutnya saat ini perusahaan maupun brand bergerak ke arah sana dan bagaimana IndiHome mengimplementasikan konsep tersebut dalam menjalankan campaign-campaign marketing nya.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - 

DIGITAL COLLABORATIVE MINDSET

Menurut Kurniawan, Revolusi digital menuntut setiap marketer mengubah perspektifnya, tak lagi melihat pasar terbatas di dalam industri. Tapi melihatnya sebagai sebuah ekosistem yang melintas industri.

“Gojek melihat pasarnya sebagai ekosistem. Itu sebabnya ia bisa melebarkan sayap bisnisnya ke berbagai bidang melintas industri. Awalnya ojek online, tapi kemudian merambah ke payment, logistik, entertainment, hingga ecommerce melalui merger dengan Tokopedia”, jelas Kurniawan. PwC menyebut tahun 2020-2030 sebagai era "ecosystem economy". Tak heran jika penciptaan, pengembangan, dan penguasaan ekosistem menjadi faktor kunci kemenangan bersaing. Saat ini 7 dari 10 perusahaan terbesar di dunia (dari sisi valuasi pasar) adalah perusahaan yang beroperasi dengan model bisnis ekosistem (ecosystem company) mulai dari Apple, Microsoft, Google, Amazon, dan lain-lain.

Di era ecosystem economy, kolaborasi digital adalah cara terhebat dan tercepat untuk menciptakan, mengembangkan, dan menguasai ekosistem. "In the era of ecosystem economy, digital collaboration is the fastest and most impactful winning strategy”, terangnya.

Menurut Kurniawan, ada 3 elemen penting dalam Digital Collaborative Mindset, yaitu


Synergize Digital Capability. Melalui kolaborasi digital, brand bisa menyinergikan kapabilitas digital yang dimiliki masing-masing mitra yang berkolaborasi sehingga menghasilkan kekuatan gabungan yang jauh lebih besar. Dengan menyatukan kapabilitas dan kemudian menyinergikannya sehingga tercipta kapabilitas gabungan yang lebih powerful dibandingkan jika dijalankan secara sendiri-sendiri. “Dua brand yang berkolaborasi memiliki kapabilitas unik masing-masing, lalu kekuatan unik itu dipadukan, saling mengisi dan saling melengkapi, sehingga secara bersama-sama keduanya bisa menciptakan value terbaik. Contohnya adalah kolaborasi IndiHome dan Netflix," terang Kurniawan.


Broaden Digital Ecosystem. Kolaborasi dilakukan untuk memperluas ekosistem dan pasar. Ketika dua merek berkolaborasi maka masing-masing ekosistemnya disatukan sehingga kolam pasarnya membesar. Setiap merek tentu memiliki ekosistem dan pasarnya masing-masing. Ketika dua digital brand berkolaborasi, maka masing-masing brand tersebut memiliki akses kepada ekosistem brand yang menjadi mitra kolaborasi. Kolaborasi akan me-leverage kekuatan masing-masing ekosistem dan pada gilirannya akan memperluas jangkauan pasar keduanya. Contohnya adalah proses merger atau bergabungnya Gojek dan Tokopedia yang saling mengamplifikasi ekosistemnya.


Leverage Digital Brand. Melalui kolaborasi digital, dua atau lebih brand yang berkolaborasi juga akan mampu mendongkrak brand equity. dengan baik secara awareness, image, maupun perceived quality. “Contoh yang bisa kita lihat adalah kerjasama Disney dan Hotstar, Disney merupakan perusahaan konglomerasi dan mendongkrak perusahaan Hotsar asal India untuk distribusi konten di kawasan Asia. Produknya Disney+Hotstar hadir di Indonesia,” terangnya lagi.
Menurut Kurniawan, 3 elemen dalam model tersebut akan mensinergikan kapabilitas digital yang dimiliki; memperluas cakupan ekosistem digital; dan memperkuat digital brand equity melalui kolaborasi dan aliansi.

HASIL BERKOLABORASI: TELKOM MENDAPATKAN REKOGNISI INTERNASIONAL
Maret 2023, Telkom Indonesia baru saja mendapatkan pengakuan internasional berupa Gold Winner dalam kategori Best Customer Feedback untuk IndiHome CX Action Close the Loop Program dalam Stevie Award 2023. IndiHome juga memperoleh banyak penghargaan dari media, institusi, atau lembaga survey dari tahun ke tahun untuk bidang Marketing, Brand, Inovasi, customer assurance/ experience, dan lain-lain.

Penghargaan-penghargaan tersebut bukan tanpa sebab, IndiHome banyak melakukan inovasi, transformasi, dan perubahan strategi bisnis di 3 tahun terakhir. 

INDIHOME BERGELIAT DI BISNIS, STRATEGI MARKETING, DAN BRAND
IndiHome telah berhasil melakukan penetrasi hingga melingkupi 501 Kota dan Kabupaten atau sekitar 97,5% Kota/ Kabupaten di Indonesia. Hal tersebut IndiHome lakukan untuk mencapai kedaulatan teknologi dan literasi digital. Kedaulatan tersebut dilakukan dengan menghadirkan layanan fixed dan seluler secara masif di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Dampaknya, seluruh lapisan masyarakat Indonesia memiliki kesempatan yang sama terhadap akses informasi serta menjadi lokomotif digitalisasi bangsa guna menggerakkan perekonomian digital Indonesia. Bukan hanya itu, dampak secara bisnis juga sangat signifikan. Di akhir 2022, pelanggan IndiHome telah mencapai 9.2 Juta pelanggan, yang berdampak pada performansi bisnis perusahaan. 

Di bidang strategi marketing, IndiHome telah berhasil mencapai banyak pencapaian yang signifikan. IndiHome berhasil meraih pertumbuhan pendapatan dan jumlah pelanggan yang signifikan. Peningkatan pangsa pasar di berbagai segmen pasar (80%), serta pengembangan berbagai produk dan layanan inovatif, seperti layanan internet cepat,  dan layanan televisi berlangganan. Di tahun 2022, IndiHome berhasil mendapatkan penghargaan dan rekognisi hingga 37 Awards dan penghargaan dari berbagai media, institusi, baik nasional maupun internasional. 

Dalam product development dan brand, IndiHome banyak melakukan perombakan di customer experience, pengembangan produk, dan fokus pada pengembangan layanan. Contohnya melalui pengembangan produk loyalitas pelanggan Higher Speed Same Price (HSSP), end-to-end sales operation, pengembangan brand melalui 3C (Connectivity, Creativity, dan Charity), dan orkestrasi digital marketing melalui Digital Marketing Operation (DMO). Inovasi dan transformasi ini telah berhasil meningkatkan efisiensi operasional, dan performansi IndiHome dan memperkuat posisi perusahaan dalam industri telekomunikasi baik secara sentimen, citra, dan performansi melalui quality of service.

Selain itu, di tahun 2021, IndiHome melakukan brand transformation dan merubah strategi komunikasi yang berbasiskan product superiority, menjadi Brand Superiority. Message yang ingin disampaikan dalam visi brand IndiHome adalah Empowering Society, bagaimana suatu brand IndiHome bisa menjadi enabler masyarakat dan society bisa mencapai potensi terbesarnya. Sehingga implementasinya, banyak aktivasi campaign marketing IndiHome yang dikhususkan untuk pengembangan komunitas, seperti Blogger Competition, IGBA (Badminton Academy), LEAD (Limitless E-Sport Academy), JOIN (Just on IndiHome), dan Indonesia Keren. 


WINNING BY COLLABORATIVE MARKETING
Dilansir dari E. Kurniawan, VP Marketing Management PT Telkom Indonesia, berhasil atau tidaknya suatu brand sangat dipengaruhi oleh kolaborasi brand tersebut dengan banyak pihak untuk bisa menciptakan value bagi pelanggan. “Revolusi digital menuntut setiap marketer mengubah perspektifnya, tak lagi melihat pasar terbatas di dalam industri. Tapi melihatnya sebagai sebuah ekosistem yang melintas industri, Collaborative Marketing merupakan approach baru bagi suatu brand untuk bisa melakukan amplifikasi nilainya.

Kurniawan, VP Marketing kelahiran 5 Agustus 1973 ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang teknik elektro, kemudian ia melanjutkan pendidikannya di UNDIP dan BINUS untuk  manajemen bisnis, dan sistem informasi. Pada tahun 2020, Kurniawan diangkat sebagai VP Marketing Management di Telkom Indonesia Tbk (Telkom Indonesia). Sebagai di Marketing management, Kurniawan bertanggung jawab atas strategi komunikasi IndiHome, pengembangan produk dan layanan baru, ekspansi partnership, strategi go-to-market, dan menjaga kualitas customer experience yang dirasakan oleh pelanggan. Dalam perjalannya portofolio dalam business process, product development, dan sistem informasi menjadi highlight penting dalam keahliannya. 

Sebelum memegang bagian marketing, Kurniawan telah memimpin banyak proyek strategis yang berhasil memperkuat posisi Telkom Indonesia sebagai pemain utama di industri telekomunikasi di Indonesia. Salah satu proyek penting yang ia pimpin adalah pengembangan jaringan fixed broadband di Indonesia, yang memungkinkan akses internet cepat dan stabil di seluruh negeri. 

Kurniawan juga mengembangkan beberapa projek business process dan sistem informasi monumental yang berdampak pada operasional IndiHome, antara lain mengembangkan End-to-end platform media sosial untuk IndiHome, pengembangan 147, pengembangan IT tools, dan operasional dan assurance semenjak 2015.

Menurut Kurniawan, Brand tidak bisa lagi berjalan sendirian, tapi akan lebih kuat dengan melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain dengan cara mensinergikan kapabilitas digital yang dimiliki, memperluas cakupan ekosistem digital, dan memperkuat digital brand equity melalui kolaborasi dan aliansi. Sehingga implementasinya, IndiHome banyak berkolaborasi dengan komunitas, KOL dan Influencer, pelaku bisnis, akademisi, dan lain-lain.

BERDAMPAK UNTUK SOSIAL
Selama beberapa tahun terakhir, IndiHome terlibat dalam kegiatan sosial dan komunitas juga terlibat dalam berbagai kegiatan filantropi dan membantu masyarakat di Indonesia. Melalui Program 3C (Connectivity, Creativity, dan Charity) IndiHome banyak berdampak pada masyarakat daerah melalui program program seperti Pesona Aceh, Wonderful Papua, bakti untuk NTT, Indonesia Keren, dan banyak lagi.

IndiHome berperan dalam pengembangan komunitas seperti: 3 Kampung Digital, 1 Pesantren digital, komunitas gamers, komunitas pengembangan atlet badminton muda, Dukungan konektivitas terhadap 6000 Pasien dan 2500 Nakes, 45.000 Pelanggan yang menggunakan paket pelajar dan pengajar, 700 Atlet muda yang mengikuti seleksi badminton academy, 12.000 Santri dan santriwati yang mendapatkan akses belajar podcast, berkolaborasi dengan 635 content creator, 6000 blogger, dan 1500 masyarakat yang mendapatkan sertifikat di program Just on IndiHome.

Melalui strategi kolaborasi dan berdampak sosial ini, Kurniawan mendapatkan beberapa penghargaan dalam bidang marketing dan brand antara lain: Best Brand Guardian Leader oleh Majalah MIX Marcomm dan SWA, Gold Insan PR oleh PR Indonesia, dan Top Leader untuk Innovative Strategic Telecommunication Product oleh Warta Ekonomi.

MISI JANGKA PANJANG
Dengan visi brang Empowering Society, IndiHome berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dan bisa menjadi enabler bagi masyarakat untuk mencapai potensi terbesarnya. Dalam dampak bisnis, saat ini juga IndiHome hadir sebagai salah satu tulang punggung revenue stream Telkom Indonesia, telah mengubah wajah industri telekomunikasi di Indonesia, dan pada akhirnya memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Kurniawan yang menyusun strategi marketing IndiHome, ia membawa misi untuk membawa indiHome berdampak pada seluruh stakeholder, termasuk karyawan di dalamnya. “...berani mengambil risiko, harus holistik, dan harus komit untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan khususnya di IndiHome. Kita harus membuat IndiHome berkembang secara bisnis, brand, dan maupun sentimennya”, terang Kurniawan. 

Dengan semangat untuk berdampak positif pada sosial, Kurniawan memberikan semangat untuk menginspirasi bagi banyak orang khususnya bagi para profesional muda yang ingin meniti karir di bidang teknologi dan bisnis. “Profesional muda di bisnis adalah salah satu yang akan memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan bangsa di masa depan”, terang Kurniawan.