Penjurian Insan PR INDONESIA 2023: Soroti Cara PR Edukasi dan Tingkatkan Literasi Publik

PRINDONESIA.CO | Rabu, 13/09/2023
Para peserta penjurian Insan PR INDONESIA 2023 turut menyoroti langkah dan upaya yang dilakukan sebagai praktisi PR dalam mengedukasi dan literasi publik melalui program yang dijalankan.
Dok. Fahmi/PR INDONESIA

Langkah mengedukasi dan memberikan literasi kepada publik menjadi salah satu aspek yang disorot para peserta pada penjurian Insan PR INDONESIA 2023, Rabu (13/9/2023).

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dalam penjurian Insan PR INDONESIA yang diselenggarakan virtual, Rabu (13/9/2023), para peserta turut menyoroti pentingnya aspek edukasi dan literasi publik yang dilakukan praktisi public relations (PR). Upaya mengedukasi tersebut disampaikan oleh PR Lead DANA Indonesia Diah Fanny Amalia. Dalam paparannya, Fanny menyebut bahwa sebagai PR di perusahaan yang bergerak di bidang pembayaran digital, ia bersama tim tidak hanya sekadar membagikan informasi terkait fitur dan layanan terbaru. Namun, juga berupaya untuk mengedukasi dan meliterasi pengguna. Langkah tersebut misalnya saat mengadakan program “Tanya DANA: Keuangan Aman Pasca Ramadan”. Melalui program tersebut, DANA Indonesia turut memberikan tips kepada para pengguna agar keuangan mereka tetap sehat usai Ramadan.

Upaya perusahaan dalam mengedukasi mengundang pertanyaan dari dewan juri, salah satunya dari Nurlaela Arief. Perempuan yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Bidang Pelatihan Kehumasan PERHUMAS tersebut menanyakan terkait peran yang dilakukan DANA Indonesia dalam mengedukasi masyarakat, terutama dalam hal literasi keuangan. Fanny menjawab bahwa saat ini DANA Indonesia tengah menjalankan kampanye berjudul “Aksi Anti Tipu-tipu”. Perempuan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran itu menjelaskan bahwa kampanye tersebut akan berlangsung selama sebulan ke depan.

“Kampanye ini sebelumnya telah dilaksanakan dua kali periode, dan saat ini fokus kami secara spesifik misalnya bagaimana cara membedakan customer service (CS) yang palsu atau tidak,” lanjutnya.

Langkah edukasi dan literasi juga disampaikan oleh Pjs External Communication Head PT BTPN Syariah Tbk Nurul Aini Masyitha. Dalam tiga aspek program komunikasi eksternal perusahaan—pre-empting, protecting, dan promotion—, Nurul memaparkan bahwa upaya tersebut diwujudkan melalui aspek protecting.

Melalui aspek protecting tersebut, perempuan peraih gelar sarjana di bidang Ekonomi IPB University itu mengungkapkan bahwa langkah yang dilakukan adalah program literasi keuangan kepada masyarakat di daerah dengan melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga pejabat setempat. “Tujuan yang ingin dicapai pada aspek ini adalah untuk menjaga citra positif perusahaan,” terangnya. Dalam realisasinya, program literasi keuangan itu digelar di Kota Cirebon dengan menggandeng berbagai pihak, di antaranya OJK Cirebon, Pemerintah Kota Cirebon, Pikiran Rakyat Group, dan Dewan Masjid Raya Cirebon. Hasilnya, program tersebut mampu meraih total 12 pemberitaan dengan total nilai PR value sebesar Rp 798 juta.

Edukasi Sejak Dini

Selain di sektor keuangan dan perbankan, upaya edukasi juga digaungkan oleh PT Jasa Raharja melalui programnya berjudul “Road Safety Ranger Kids”. Menurut Kepala Seksi Publikasi PT Jasa Raharja Hery Tri Nuryanto, program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan berupa pengenalan dan edukasi keselamatan lalu lintas jalan khusus anak.

Lebih lanjut, Hery mengungkapkan bahwa program ini digelar untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak tentang keselamatan berkendara dan berlalu lintas, serta memberikan rasa tanggung jawab keamanan dan keselamatan bagi anak-anak selama di jalan.

Untuk menjalankan program tersebut, Jasa Raharja mengoptimalkan berbagai strategi. Mulai dari penyebaran rilis ke media online dan media cetak, pemanfaatan digital PR serta iklan, hingga penyebaran running text di televisi. “Melalui edukasi ini, masyarakat mesti menyadari bahwa keselamatan bukan hanya menjadi milik pengendara namun juga penumpang atau orang yang dibonceng termasuk anak-anak,” jelasnya. (mfp)