Menyusuri Jejak Hijau Coldplay di Setiap Konsernya

PRINDONESIA.CO | Selasa, 21/11/2023
Tur konser dunia Coldplay bertajuk “Music of The Sphere” membawa misi keberlanjutan.
Foto Instagram Coldplay

Coldplay menjadi salah satu band pionir yang mendukung aspek berkelanjutan di setiap konsernya. Yuk, kita simak deretan aksi nyata mereka berikut ini.  

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kenangan menonton kemeriahan konser Coldplay, band yang dipimpin oleh Chris Martin, di Jakarta, Rabu, 15 November 2023, mungkin masih membekas di hati para penontonnya. Namun, di balik kedatangannya ke tanah air dan kemeriahan konsernya itu, ternyata band rock alternatif asal Inggris tersebut membawa misi keberlanjutan (sustainability).

Sudah jadi rahasia umum, band yang mewarnai belantika musik sejak tahun 1997 tersebut memang memiliki perhatian khusus terhadap isu-isu lingkungan. Coldplay juga jadi salah satu musisi yang menerapkan nilai-nilai environmental, social, governance (ESG) yang ditunjukkan dalam setiap turnya.

Pada tur “Music of the Sphere” kali ini, misalnya, peraih tujuh Grammy Awards dan sembilan Brit Awards kembali menunjukkan komitmennya dengan melakukan sejumlah aksi nyata.  Dilansir dari coldplay.com, sepanjang tur 18 Maret 2022 – 2 Juni 2023, mereka mengklaim telah mengurangi emisi CO2 sebesar 47%, lebih tinggi dibandingkan dengan tur sebelumnya sepanjang 2016 - 2017.

Coldplay juga turut mengambil peran dalam menjaga ekosistem dengan menanam 5 juta pohon melalui program “Penanaman Satu Pohon”. Mereka juga mengajak setiap penonton konser untuk terlibat dalam inisiatif tersebut. Masih dalam laman resminya, melalui inisiatif ini tersebut, band yang mengawali debutnya lewat album Parachutes tersebut telah melakukan 21 proyek penanaman di 17 negara.

Tidak hanya itu, pemilik lagu Fix You ini juga terlibat dalam proyek bersama The Ocean Cleanup dengan mengerahkan 1 River Interceptor bertenaga surya di Sungai Klang, Malaysia. Hal serupa juga dilakukan saat mereka tur di Indonesia. Mengutip cnnindonesia.com, Coldplay mendonasikan kapal pembersih jenis serupa untuk mengatasi masalah sampah di Sungai Cisadane, Tangerang, Banten.

Energi Terbarukan

Aksi keberlanjutan berikutnya tercermin dalam penggunaan aspek energi selama pelaksanaan tur. Diketahui daya rata-rata sebesar 15kWh tiap pertunjukan, ternyata dihasilkan dari instalasi tenaga surya, seperti lantai dansa kinetik dan sepeda listrik. Daya ini cukup untuk menggerakkan pertunjukan C-stage setiap malam dan menyediakan sumber listrik untuk telepon, laptop, hingga stasiun pengisian peralatan bagi kru.

Inisiatif keberlanjutan tidak berhenti di situ. Coldplay menyediakan stasiun isi ulang air gratis. Mereka juga mampu menghemat 553 tCO2e dengan menggunakan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF) untuk setiap perjalanan dari satu negara ke negara lain.

Dalam aspek sosial, Coldplay terlibat dalam sumbangan makanan dan perlengkapan mandi. Tercatat sebanyak 3.770 makanan dan 73 kg perlengkapan mandi telah disumbangkan untuk membantu orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan tidak terlindungi.

Dukungan finansial juga diberikan kepada berbagai organisasi lingkungan. Sebut saja, ClientEarth, The Ocean Cleanup, Climeworks, Sea Shepherd, Project Seagrass, Sustainable Food Trust, Cleaner Seas Group, Food Forest Project, Knowledge Pele, dan Conservation Collective. Selain dari kontribusi finansial, penggemar Coldplay juga ikut ambil bagian dalam 707.288 tindakan positif melalui Global Citizen.

Boleh jadi, dari faktor-faktor itulah band tersebut hingga saat ini masih memiliki tempat yang istimewa di hati penggemarnya dan masyarakat dunia, selain karya-karya musiknya yang luar biasa. (jar)