Mona Monika, Bank DBS Indonesia: Berani Melampaui Batasan

PRINDONESIA.CO | Rabu, 07/02/2024 | 9.904
Mona Monika, Executive Director and Head of GSMC PT Bank DBS Indonesia.
Roni/PR INDONESIA

Tahun ini, Mona Monika, Executive Director and Head of Group Strategic Marketing & Communication (GSMC) PT Bank DBS Indonesia, memasuki usia perak alias 25 tahun berkiprah sebagai public relations (PR). Meski berprofesi di bidang yang sama, tapi perempuan yang baru saja meraih trofi Gold Insan PR INDONESIA di ajang Jambore PR INDONESIA (JAMPIRO) #9 di Yogyakarta, akhir Oktober lalu, tetap merasa kaya. Alasannya, karena sarjana Sastra Inggris dari Universitas Nasional ini selalu membuka diri untuk menerima tantangan dan pengalaman baru.

JAKARTA,PRINDONESIA.CO - Ya, profesi yang digelutinya boleh sama, tapi di industri berbeda-beda. Lihat saja perjalanan kariernya yang penuh warna. Mulai dari PR hotel, hijrah ke pusat budaya dan pendidikan Inggris, serta pengembangan sosial masyarakat, minyak dan gas bumi, pengembangan software dan layanan komputasi, hingga berlabuh di industri perbankan. Prinsipnya, jangan pernah membuat batasan kepada diri sendiri dan jadikan tantangan sebagai momen berharga untuk tumbuh dan berkembang. Prinsip ini pula yang selalu ia tanamkan kepada timnya. Kepada Ratna Kartika dan Anjar Mahardhika dari PR INDONESIA di ruang kantornya, Jakarta, Kamis (23/11/2023), ia berkisah.

Apa kesan yang Anda rasakan setelah dinobatkan sebagai salah satu peraih Gold Insan PR INDONESIA di ajang JAMPIRO #9?

Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya untuk mendapatkan pengakuan sebagai salah satu peraih Gold di ajang kompetisi JAMPIRO #9. Apalagi pengakuannya datang dari dewan juri yang jauh lebih senior dan memiliki jam terbang lebih banyak dari saya.

Apa yang sebenarnya melatarbelakangi Anda untuk mengikuti kompetisi ini?

Sebenarnya, secara pribadi, saya memang tipikal orang yang senang ikut kompetisi. Tapi, khusus di kompetisi ini, meski apresiasinya ditujukan untuk individu/ personal, motivasi saya sebenarnya bukan semata-mata ingin meraih kemenangan. Sebaliknya, saya ingin memberikan recognition (pengakuan) kepada tim saya. Bahwa saya tidak akan ada di sini tanpa dukungan tim yang kuat. Saya juga ingin menunjukkan kepada mereka bahwa dengan tim yang kuat, kita bisa mencapai hasil yang luar biasa.