Mission of Japan to ASEAN menilai, LSPR dengan LSCAA dan LSBA merupakan organisasi terbaik dalam menjalankan komitmen sebagai kampus inklusi yang ramah akan kebutuhan khusus.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Sejak tahun 2008, London School of Public Relations (LSPR) Institute berkomitmen menciptakan pemahaman masyarakat tentang autisme, sekaligus mengakui kemampuan penyandang autisme. Hal tersebut dilakukan melalui London School Centre for Autism Awareness (LSCAA), yang kemudian melahirkan London School Beyond Academy (LSBA).
Upaya LSPR menjadi kampus yang ramah akan kebutuhan khusus itu mendapatkan perhatian Istri-istri Diplomat di Misi Jepang untuk ASEAN (Spouses of Diplomats at the Mission of Japan to ASEAN), untuk memberikan donasi guna mendukung keberlangsungan LSCAA.
Diwakilkan oleh Ambassador Mission of Japan to ASEAN, H.E. Masahiko Kiya, penyerahan simbolis donasi dari Istri-istri Diplomat di Misi Jepang untuk ASEAN dilakukan di kampus LSPR Institute, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Dalam sambutannya Masahiko mengatakan, LSPR dengan LSCAA dan LSBA merupakan organisasi terbaik dalam menjalankan komitmen sebagai kampus inklusi yang ramah akan kebutuhan khusus. “Mission of Japan to ASEAN berkomitmen mendukung penuh kegiatan sosial, dan donasi selalu diberikan kepada organisasi terbaik,” ujar Masahiko.
Senada dengan sang suami, Yayoi Kiya menyampaikan, pemberian donasi untuk LSCAA diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk individu berkebutuhan khusus. “Khususnya di bidang pendidikan dan lingkungan,” kata Yayoi menegaskan.
Mengapresiasi dukungan dari Istri-istri Diplomat di Misi Jepang untuk ASEAN, pendiri sekaligus CEO LSPR Institute Prita Kemal Gani mengatakan, LSCAA dan LSBA diharapkan membentuk kesetaraan antara siswa berkebutuhan khusus untuk bersekolah seperti siswa lainnya. “Untuk mahasiswa reguler juga dapat belajar dan berteman dengan individu berkebutuhan khusus,” ujarnya.
Lebih lanjut Prita menjelaskan, LSCAA juga memiliki kegiatan rutin seperti parent support group, teachers support group, therapist support group dan focus group discussion, sebagai sarana saling belajar. “Melalui parent support group, orang tua dapat belajar dan berbagi cerita tentang individu berkebutuhan khusus dengan orangtua lainnya,” tutup Prita.
Selain H.E. Masahiko Kiya dan istrinya Yayoi Kiya, penyerahan donasi untuk LSCAA turut dihadiri istri-istri diplomat lainnya, yakni Yuka Suzuki, Masumi Sakamoto, Yuka Ito, Tomoko Mori, dan Sachiko Kawamoto. (dlw)
- BERITA TERKAIT
- Unilever Indonesia Tegaskan Urgensi Penerapan Pertanian Regeneratif
- Mengurai Miskonsepsi dan Tantangan Praktik CSR Terkini
- Berkomitmen Terhadap Keberlanjutan Lingkungan, Pelita Air Tanam 10 Ribu Pohon dan Lakukan Penerbangan Hijau
- Pizza Hut Delivery Fasilitasi Kecenderungan Pelanggan dengan Prinsip Ramah Lingkungan
- LSPR Institute Beri Wadah Berkarya Anak Berkebutuhan Khusus