
Sejumlah pemenang AHI 2025 sektor universitas hingga perusahaan swasta sepakat bahwa praktisi PR bukan lagi sebagai pelengkap corong informasi, tetapi penggerak perubahan yang nyata bagi masyarakat.
SURABAYA, PRINDONESIA.CO – Malam puncak ajang Anugerah HUMAS INDONESIA (AHI) 2025 yang berlangsung di Hotel JW Marriott Surabaya, Kamis (25/9/2025), berlangsung lebih dari sekadar panggung apresiasi. Acara yang dihadiri pemimpin industri dan praktisi public relations (PR)/humas dari berbagai daerah di Indonesia itu juga menjadi wadah saling berbagi inspirasi dari dan untuk para praktisi komunikasi di berbagai sektor.
Dalam malam puncak itu pula, sejumlah pemenang AHI 2025 menegaskan bahwa peran mereka kini sudah harus melampaui lebih pembawa pesan. Sebagaimana disampaikan Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Komarudin, PR hari ini bukan lagi sekadar corong informasi institusi, tetapi penggerak perubahan. “Peran PR adalah memberikan sesuatu yang bisa diterima bahkan dicintai oleh masyarakat,” ujarnya kepada PR INDONESIA di sela acara.
Seakan melengkapi Prof. Komarudin, Assistant Manager External Communication PT Hutama Karya (Persero) Ahmad Maulana menekankan bahwa praktik PR hari ini bukan lagi sebagai pelengkap, tetapi telah menjadi bagian penting dalam proses pengambilan keputusan manajemen. “PR itu selayaknya telinga dan mulut perusahaan, seperti fungsi vital di tubuh manusia, kinerja PR juga sangat penting di mata manajemen,” ucapnya.
Pemacu untuk Berkarya dan Berbenah
Bagi Senior Manager of Corporate Communications & CSR Khairani Windyaningrum, penghargaan AHI 2025 adalah pemacu semangat untuk terus berkarya. Terlebih, katanya, di era disrupsi teknologi seperti sekarang, praktisi PR tidak boleh ketinggalan dari dan tidak bisa gampang puas dengan ilmu yang. “Jadikan teknologi sebagai rekan untuk berjalan menuju PR yang lebih unggul di masa depan,” pesannya.
Senada, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono berpandangan, penghargaan AHI 2025 adalah dorongan untuk terus berbenah dalam meningkatkan kualitas komunikasi. Sebab, di PDAM Surya Sembada, katanya, PR dituntut untuk bisa mengomunikasikan pesan dari “menjual air” menjadi “menjual pelayanan” dengan mengutamakan respons cepat dan keterbukaan informasi. “Agar terjadi perubahan di masyarakat, dan mereka melihat air bukan sebagai beban, tapi bagian dari investasi untuk masa depan,” pungkasnya. (EDA)
- BERITA TERKAIT
- Humas Perempuan Kompak Sebut KaHI 2025 Ajang yang Penting
- Pemenang AHI 2025 Bedah Strategi Mitigasi dan Intervensi Narasi Publik
- Kata Para Pemenang Tentang AHI 2025
- Es Siropen Legendaris Jadi Bagian Keseruan “City Tour” AHI 2025 di Surabaya
- Sherlita Ratna Soroti Media Sosial Jadi Modal Pelayanan Publik