Praktisi public relations (PR) harus memahami cara memanfaatkan pengaruh yang dapat diciptakan oleh Gen Z, sekaligus membantu mereka mengembangkan potensinya. Sebab, generasi tersebut memiliki nilai yang lebih dari sekadar konsumen di masa depan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Kehidupan sosial saat ini banyak dipengaruhi oleh Generasi Z (Gen Z) dan milenial. Hal ini wajar karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, Gen Z mendominasi populasi Indonesia dengan 27,94 persen (sekitar 74,93 juta jiwa), diikuti oleh milenial dengan 25,87 persen (sekitar 69,38 juta jiwa).
Data di atas menunjukkan bahwa Generasi Z (usia 12-27 tahun) dan milenial (usia 28-43 tahun) memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Suara dan pendapat mereka didengar dan dihargai oleh banyak pihak, termasuk pelaku bisnis.
Khusus Gen Z, pelaku bisnis memandang mereka sebagai konsumen masa depan. Generasi yang dikenal aktif di media sosial ini juga dapat membantu meningkatkan reputasi perusahaan, termasuk dalam hal meningkatkan keberlanjutan perusahaan. Dilansir dari situs World Economic Forum, weforum.org, 18 Maret 2022, disebutkan bahwa Gen Z dikenal sebagai generasi yang peduli dengan isu sosial dan lingkungan.
Hal inilah yang mendorong korporasi dan praktisi komunikasi mulai mengarahkan fokus utamanya untuk membuat program dan strategi yang khusus dirancang untuk menarik perhatian generasi muda. Terlebih lagi, dikutip dari artikel berjudul The Future of Consumer Behaviour in the Age of Gen Z yang ditayangkan oleh mintel.com, 13 Juni 2023, diketahui Gen Z dikenal memiliki kebiasaan dan preferensi yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi