HOME » EVENT » PRIA

Penjurian Insan PR PRIA 2026: Merangkai Nada Komunikasi Lintas Generasi

PRINDONESIA.CO | Jumat, 19/12/2025
Sekretaris Perusahaan PT Nindya Karya M. Maududy Ary (kiri) dan Asmono Wikan dalam Penjurian Insan PR PRIA 2026 secara daring, Rabu (17/12/2025).
doc/HUMAS INDONESIA

Para peserta Insan PR PRIA 2026 membedah strategi kepemimpinan humas/public relations (PR) dalam menyinergikan teknologi, empati, serta kolaborasi lintas generasi.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dewasa ini praktisi humas tidak lagi sebatas menjadi pengirim pesan, tetapi juga konduktor yang menyelaraskan berbagai kepentingan. Hal tersebut tergambar dari para peserta PR INDONESIA Awards (PRIA) 2026 kategori Insan PR dalam penjurian yang berlangsung secara virtual, Rabu (17/12/2025). 

Transformasi peran tersebut praktis menuntut keterampilan yang lebih dari sebelumnya. Sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Setda Provinsi Jawa Timur Zainal Muttaqin, dalam konteks ini ia menjalankan konsep kemitraan yang luas melalui strategi pentahelix. Dengan pendekatan tersebut, jelas Zainal, dirinya dapat merangkul berbagai pihak mulai dari jurnalis senior, pembuat konten digital, aktor UMKM, hingga pemuka agama. "Kepercayaan, kolaborasi, dan harmoni menjadi landasan kami dalam bekerja," ungkapnya di hadapan dewan juri.

Seakan menegaskan, Ketua Tim Kerja Komunikasi Pimpinan Setda Provinsi Jawa Timur I Gede Alfian Septamiarsa mengatakan, dalam praktik kehumasan hari ini, pemanfaatan alat komunikasi harus berjalan beriringan dengan kepekaan sosial. Hal tersebut, katanya, akan memastikan pesan pimpinan tersampaikan tanpa kehilangan sisi kemanusiaan. "Humas perlu paham daerah yang mereka cover, peka terhadap kondisi (empati), dan menguasai teknologi," ucap peraih gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Dr. Soetomo Surabaya itu. 

Sementara itu Manager Komunikasi PT Indonesia Weda Bay Industrial Park Fadlan Muzakki, membawa visi komunikasi ke ranah kedaulatan bangsa. Dalam hal ini, ia mengorkestrasi narasi nikel untuk membangun rasa percaya diri masyarakat global terhadap produk Indonesia. Melalui strategi penjenamaan nasional, Fadlan memproyeksikan bangsa ini mampu mandiri dari hulu hingga hilir. "Narasi besar ini memerlukan koordinasi yang matang agar publik memahami nilai ekonomi sekaligus dampak sosialnya," tuturnya.

Kolaborasi Generasi dan Integritas Data

Memasuki era baru, gaya kepemimpinan yang kaku mulai ditinggalkan demi fleksibilitas. Sebagaimana dijalankan Sekretaris Perusahaan PT Nindya Karya M. Maududy Ary yang memilih memberikan ruang luas bagi generasi lebih muda di kantornya untuk berkontribusi dengan cara mereka masing-masing "Saya membuatkan outline komunikasi, gaya dan cara eksekusi saya serahkan kepada karyawan, khususnya para Gen Z," jelas Maududy.

Kendati demikian, tegas Maududy, kebebasan yang diberikan harus berlandaskan pada kejujuran terhadap data dan fakta. Sebab, katanya, nilai integritas-lah yang menjaga reputasi perusahaan di tengah arus informasi yang sangat cepat. Menurutnya, kepemimpinan berbasis kepercayaan terbukti mampu melahirkan inovasi yang segar tanpa mengabaikan etika profesional. Dalam konteks ini, sinergi antara senioritas yang memberikan arahan strategis dan kreativitas kaum muda, menjadi mesin penggerak komunikasi modern.

Seakan melengkapi, Head of Corporate Communication RS Awal Bros Group Sari Rezki Antika menekankan pentingnya sistem yang kokoh dalam organisasi kiwari. Humas sebagai arsitek komunikasi, katanya merujuk praktik sehari-hari, harus bisa menyusun panduan korporat yang menjadi rujukan bagi seluruh cabang rumah sakit. Pandangan tersebut ia dasarkan kepada proyeksi masa depan humas yang akan sepenuhnya bergerak di ranah digital. Sehingga, kesiapan sistem perlu diupayakan demi memastikan layanan kesehatan tepercaya.

Sementara itu Kepala Bagian Humas dan Protokol Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Doddy Zulkifli Indra Atmaja, lebih mengedepankan pendekatan yang presisi dalam kerja-kerja humas guna memastikan efektivitas pesan. "Tanggung jawab praktisi humas adalah memastikan informasi tidak hanya tersebar, tetapi juga dipahami oleh masyarakat luas. Kombinasi antara strategi tepat sasaran dan empati inilah yang membentuk kepemimpinan humas yang berdampak nyata," pungkasnya. (Arfrian R.)