Cara Allianz Indonesia Memperkuat Komitmen Pelestarian Lingkungan

PRINDONESIA.CO | Selasa, 30/04/2024 | 1.130
Allianz Indonesia melakukan penanaman mangrove di berbagai wilayah pesisir guna untuk mengurangi dampak buruk perubahan iklim.
Dok. Allianz Indonesia

Allianz Indonesia berkomitmen untuk ambil bagian mengentaskan permasalahan lingkungan dan perubahan iklim yang kian mengkhawatirkan. Seperti apa?

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Berdasarkan catatan The Copernicus Climate Change Service, suhu rata-rata global pada Maret 2024 telah meningkat melampaui ambang batas pemanasan global menjadi 1,58 derajat celsius. Merujuk data tersebut, Allianz Indonesia mencoba ambil andil dalam mengatasi perubahan iklim melalui penanaman pohon mangrove di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Disampaikan oleh Ketua Yayasan Allianz Peduli Ni Made Daryanti, inisiatif yang digalakkan dalam rangka peringatan Hari Bumi 2024 ini juga merupakan implementasi dari visi dan misi perusahaan. “Kami aktif berkontribusi untuk memaksimalkan visi dan misi Allianz Indonesia dalam melindungi masa depan setiap orang,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (24/4/2024).

Made menjabarkan, kegiatan penanaman mangrove tersebut telah dijalankan Allianz Indonesia sejak 2019. Hingga saat ini, tercatat sudah ada lebih dari 24.000 pohon mangrove yang ditanam di sepanjang pantai Jakarta dan Bekasi. Adapun penanaman di Tanjung Pakis dilakukan sejak Desember 2023 hingga Maret 2024.

Tak hanya sebatas menanam bibit mangrove, Allianz Indonesia dalam kesempatan ini juga turut mengajak masyarakat sekitar Tanjung Pakis untuk terlibat aktif menjaga keberlanjutan pertumbuhan mangrove.

Sejalan, Made menjelaskan, pihaknya juga mengadakan kegiatan literasi keuangan guna memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan potensi ekonomi mangrove. “Tujuan kami adalah agar manfaat yang diberikan dapat berdampak secara berkelanjutan, terutama dalam upaya pelestarian lingkungan," pungkasnya.

Komitmen yang Kuat

Diketahui, Allianz Indonesia memiliki komitmen yang cukup kuat terhadap pelestarian lingkungan melalui program corporate social responsibility (CSR). Selain itu, pada 2023 perusahaan asuransi umum tersebut juga telah mengimplementasikan green office dan proses digitalisasi berkelanjutan dalam operasionalnya.

Melalui implementasi langkah tersebut, Allianz Indonesia mampu mengelola lebih dari 5.500 Kg sampah, mengurangi penggunaan kertas melalui penjualan alat Allianz Discover, penggunaan portal nasabah Allianz eAZy Connect, dan layanan polis elektronik.

Di samping itu, Allianz Indonesia juga menerapkan kebijakan pembatasan jejak karbon karyawan, dengan menetapkan target sebesar 613 Kg emisi gas rumah kaca bagi masing-masing karyawan per tahun. (dlw)