Layani 4 Juta Penumpang, Kereta Cepat Whoosh Klaim Kepercayaan Publik Makin Meningkat

PRINDONESIA.CO | Kamis, 18/07/2024 | 1.516
Per tanggal 9 Juli 2024, kereta cepat Whoosh telah melayani 4 juta penumpang.
Foto KCIC

Menurut General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa, 4 juta penumpang Whoosh adalah bukti meningkatnya kepercayaan publik.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Berdasarkan data PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) per 9 Juli 2024, jumlah penumpang yang telah dilayani perusahaan transportasi dengan nama komersial Whoosh itu telah mencapai 4 juta orang. Jumlah rata-rata penumpang harian mereka juga meningkat dari 9.000 di awal operasi, menjadi sekitar 22 ribu orang per hari.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, peningkatan tersebut merupakan cerminan dari meningkatnya kepercayaan publik terhadap layanan kereta cepat Whoosh. "Ini adalah cerminan kepuasan masyarakat terhadap layanan yang nyaman, cepat, dan efisien," ujarnya di Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Di sisi lain, Eva dalam siaran pers pada Sabtu (13/7/2024) menyampaikan, peningkatan kepercayaan publik yang tergambar pada total penumpang Whoosh juga ikut berkontribusi positif terhadap sektor pariwisata. Sebab, berdasarkan survei semester I 2024 terhadap 1.000 penumpang, 44 persen di antaranya mengaku menggunakan layanan kereta cepat itu untuk wisata, liburan, dan kegiatan keluarga.

Merespons kecenderungan penumpang tersebut, kata Eva, PT KCIC telah berkomitmen meningkatkan layanan untuk mendukung pariwisata dengan menambah rute perjalanan secara bertahap. Sejalan, pihaknya juga akan terus meningkatkan fasilitas stasiun maupun di dalam kereta, dan menggencarkan kerja sama untuk mempromosikan destinasi di sepanjang rute Whoosh.

Irisan Antara Kepercayaan Publik dan Reputasi

Manajer Komunikasi dan Kehumasan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Riczky Syaputra dalam Majalah PR INDONESIA Edisi 90/September 2022 mengatakan, kepercayaan publik sejatinya timbul dari reputasi dan tata kelola yang baik dalam menjalankan roda organisasi secara sehat.

Baginya, kepercayaan publik dan reputasi punya irisan yang tak bisa dipisahkan. Reputasi yang baik menghasilkan kepercayaan dari masyarakat, dan kepercayaan yang baik dari masyarakat dapat membangun reputasi. Keduanya merupakan inti dari citra yang dibangun dalam sebuah organisasi.

Lebih dari itu, jika berkaca pada kereta cepat Whoosh, kepercayaan publik yang mereka raih tidak hanya dapat meningkatkan reputasi di mata masyarakat. Tetapi juga bermuara pada pertumbuhan bisnis yang lebih baik. (jar)