Siapa sangka, seorang lulusan Teknik Kimia bisa menjelma menjadi praktisi public relations (PR) profesional? Diana adalah buktinya.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Di balik keahliannya dalam menganalisis air di laboratorium PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) selama sebelas tahun, Diana menyimpan hasrat untuk menjelajahi dunia baru. Pengalamannya sebagai master of ceremony (MC) dan presenter di acara internal departemen membangkitkan ketertarikan perempuan yang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang (STTIB) Jurusan Teknik Kimia ini kepada dunia komunikasi. Ia sempat mencoba divisi keuangan, namun hatinya tidak berada di sana.
Kecintaannya pada dunia komunikasi semakin kuat setelah mengikuti Pupuk Kaltim Innovation Awards. Ketika itu perempuan yang memulai kariernya di Pupuk Kaltim sejak tahun 2008 tersebut menyadari pentingnya teknik public speaking dalam presentasi. Pengalamannya sebagai karyawan teladan inovasi di Pupuk Kaltim pada tahun 2018 semakin mendorongnya untuk mendalami ilmu PR. “Saya belajar dan beradaptasi cara berkomunikasi dengan baik sampai akhirnya jatuh cinta pada dunia tersebut,” ujar pemilik sertifikat Public Speaking ESQ BNSP RI dalam wawancara virtual dengan PR INDONESIA, Selasa (14/5/2024).
Dengan prinsip hidup “di mana pun kita berada harus membawa dampak positif”, Diana terus mengasah kemampuannya melalui berbagai pelatihan, termasuk mengikuti pelatihan public speaking. Kini, ia menjabat sebagai Staf VP Komunikasi Korporat Pupuk Kaltim. Kisahnya ini menginspirasi bagi siapa pun yang ingin keluar dari zona nyaman dan mengejar passion mereka.
- BERITA TERKAIT
- Anita Lestari, Pemenang KaHI 2024: Menyatu dengan PR
- Amalia Meutia, Pemenang KaHI 2024: Mengubah Ketidaktahuan menjadi Pengetahuan
- Agdya P.P. Yogandari, Pemenang KaHI 2024: Tidak Sekadar Kerja
- Asri Fitri Louisiana, Pemenang KaHI 2024: Menjalin Relasi, Merawat Bumi
- Dony Indrawan, Best Presenter PRIA 2024: Berani Tampil