Menkomdigi Akan Soroti Peran Komunikasi Digital untuk Citra Bangsa di WPRF 2024

PRINDONESIA.CO | Jumat, 15/11/2024
WPRF 2024
dok. WPRF 2024

Ketua Umum Perhumas Indonesia Boy Kelana Soebroto mengatakan, kehadiran Menteri Komdigi di WPRF 2024 diharapkan akan berkontribusi signifikan terhadap diskusi internasional tentang peran komunikasi dan tekologi dalam membangun masyarakat yang lebih terhubung, cerdas, dan responsif terhadap tantanga global.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Ajang World Public Relations Forum (WPRF) 2024 akan terselenggara di Merusaka Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada 20 November mendatang. Acara yang diadakan oleh Global Alliance bekerja sama dengan Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia itu, menandakan kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan public relations (PR) berskala internasional.

Ketua Umum Perhumas Indonesia Boy Kelana Soebroto mengatakan, WPRF 2024 yang mengusung tema sentral “Purposeful Influence for the Common Good” akan menjadi platform dinamis untuk berbagi ide, strategi, dan praktik terbaik di kalangan profesional, akademisi, pemimpin industri, hingga pemerintah.

Secara tujuan, terang Boy, WPRF 2024 ingin merespons tantangan dan peluang dalam industri PR global, dengan mendorong dialog mengenai inovasi, etika, serta peran strategis PR dalam masyarakat dan organisasi.

Oleh karena itu, sejumlah pembicara penting dari dalam negeri dan dunia internasional akan dihadirkan. Salah satunya Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid. “Kementerian Komdigi memiliki peran strategis dalam pengembangan ekosistem komunikasi digital di Indonesia,” ujar Boy dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2024).

Wadah Unjuk Komitmen

Selain Meutya yang akan membawakan pidato utama pada sesi Shaping Nation Branding through Digital Communication, Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Prabu Revolusi juga dijadwalkan berbicara dalam forum bergengsi tersebut.

Menurut Boy, dalam ajang ini Menteri Komdigi dapat berbagi wawasan tentang perkembangan teknologi digital yang memengaruhi lanskap komunikasi publik. “Kehadiran Menteri Komdigi di WPRF 2024 diharapkan akan berkontribusi signifikan terhadap diskusi internasional tentang peran komunikasi dan tekologi dalam membangun masyarakat yang lebih terhubung, cerdas, dan responsif terhadap tantanga global,” imbuh Boy.

Selain menjadi tempat berbagi pengalaman, Boy menegaskan, ajang WPRF 2024 yang akan menyuguhkan pidato utama, diskusi panel, lokakarya, dan wadah berjejaring, juga merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dalam membangun ekosistem digital yang sehat, dan menyajikan solusi untuk tantangan komunikasi global.

Sebagai bagian dari rangkaian WPRF 2024, Konvensi Humas Indonesia (KHI) dan Pertemuan Humas Muda Indonesia (PEMUDA) akan hadir sebagai acara unggulan. Dua acara yang masing-masing akan berlangsung pada 21 dan 22 November itu menyediakan platform diskusi dan inovasi, guna memperkaya pengalaman peserta WPRF 2024. (lth)