Menutup rangkaian hari jadinya yang ke-52, PT Telkom Tbk berkomitmen mendorong kemandirian para difabel.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Upaya itu tampak pada acara Telkom Disability Care Charity Golf Tournament di Jakarta, Sabtu (5/8/2017). Pada acara yang merupakan bagian dari program Telkom Disability Care tersebut terkumpul dana Rp 5,2 miliar. Dana ini bersumber dari kegiatan amal yang terkumpul hari itu (Rp 1,5 miliar) dan Telkom (Rp 3,7 miliar). Sebagian besar dana selanjutnya disalurkan kepada Kick Andy Foundation.
Pagi itu, prosesi penandatangan kerja sama antara kedua belah pihak dan penyerahan bantuan secara simbolis kepada difabel disaksikan oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno.
Adapun kerjasama dengan Kick Andy Foundation berupa penyaluran 5.200 alat bantu bagi difabel yang terdiri dari 720 kaki palsu, 52 alat bantu low vision, 52 audio book, 52 AI-Quran digital, 52 alat bantu dengar, 4.272 buku braille. Serta, kerja sama dalam mengembangkan kewirausahaan dan mengadakan apresiasi Gantari Award--penghargaan bagi para difabel yang berprestasi.
Rini memuji komitmen dan inisiatif Telkom. Termasuk, upaya perusahaan menjalin kerja sama dengan mitra yang memiliki jejaring luas seperti Kick Andy Foundation. "Dengan begitu program ini dapat berkelanjutan dan kita bisa lebih banyak berpartisipasi," ujarnya.
Rini yang usai acara menyempatkan waktu jalan pagi bersama media ini berharap langkah perusahaan yang bergerak di bidang digital telco itu diikuti perusahaan pelat merah lainnya. "Dari awal kami menekankan agar BUMN mempunyai program-program yang dapat membantu difabel. Bahkan, sudah saatnya kita membuat program serentak agar para difabel mendapat kesetaraan dalam menjalankan kehidupannya," katanya di hadapan para pewarta.
Langkah ini, lanjut Rini, sejalan dengan komitmen mereka mewujudkan slogan "BUMN Hadir untuk Negeri" yang mengandung makna BUMN hadir untuk seluruh lapisan masyarakat.
Berdaya Saing
Menurut Alex J. Sinaga, Telkom Disability Care merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan untuk masyarakat berkebutuhan khusus yang digagas sejak tahun lalu. Tujuannya, untuk meningkatkan daya saing para penyandang difabel melalui sejumlah program seperti bantuan dana pengembangan kewirausahaan, pemberian alat bantu difabel, merangkul para difabel untuk menjadi bagian dari perusahaan sebagai karyawan, serta membuat aplikasi khusus, i-Chat, bagi sekolah-sekolah luar biasa (SLB).
"Hingga akhir tahun ini, kami memiliki target merekrut 152 tenaga kerja difabel untuk ditempatkan di berbagai lini operasional TelkomGroup sesuai kompetensi masing-masing," katanya. Sementara aplikasi i-Chat sudah disebarkan ke banyak SLB.
Alex mengaskan, program ini bukan semata-mata mendorong kesetaraan. Lebih dari itu, meningkatkan kesejahteraan dan daya saing bangsa di era digital. rtn
- BERITA TERKAIT
- Unilever Indonesia Tegaskan Urgensi Penerapan Pertanian Regeneratif
- Mengurai Miskonsepsi dan Tantangan Praktik CSR Terkini
- Berkomitmen Terhadap Keberlanjutan Lingkungan, Pelita Air Tanam 10 Ribu Pohon dan Lakukan Penerbangan Hijau
- Pizza Hut Delivery Fasilitasi Kecenderungan Pelanggan dengan Prinsip Ramah Lingkungan
- LSPR Institute Beri Wadah Berkarya Anak Berkebutuhan Khusus