Status Awas, si Monik Disiagakan

PRINDONESIA.CO | Selasa, 03/10/2017 | 1.342
Bentuk kepedulian TBIG
Dok. Istimewa

Tiga hari sejak Gunung Agung dinaikkan statusnya menjadi awas tangal 22 September 2017, si Monik milik PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) diberangkatkan. Tepatnya per tangal 25 September 2017.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Keberadaan Si Monik, akronim mobil klinik, milik TBIG bertujuan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung di Bali.

Tercatat ada satu armada yang berbasis di Kota Kediri menuju Provinsi Bali berangkat sejak Senin(25/8/2017). Monik disiagakan di lokasi yang berdekatan dengan tempat penampungan pengungsi.

Menurut Presiden Direktur TBIG Herman Setya Budi, aksi ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap situasi yang sedang terjadi di Bali. “Monik TBIG kami siagakan agar dapat dengan cepat memberikan bantuan kepada masyarakat saat diperlukan," katanya seraya turut berdoa untuk keselamatan masyarakat Bali, khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah yang berdekatan dengan lokasi bencana.

Chief of Business Support TBIG Lie Si An mengatakan, bersama Monik akan ada dokter dan tim medis yang sudah berpengalaman dan terlatih dalam menangani kejadian-kejadian luar biasa di Indonesia. "Selain memberikan pelayanan medis dan obat-obatan, mereka juga memberikan makanan tambahan bagi balita serta trauma healing bagi anak-anak," katanya

Sebelumnya, perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan BTS oleh para operator telekomunikasi di Indonesia in pernah mengirimkan tim serupa ke berbagai lokasi bencana seperti gempa Pidie di Aceh, banjir di Bima, Bandung, Banten, longsor di Garut, serta beberapa lokasi bencana lainnya.

Menurut Regional Manager Balinusra Kusbadi, sejak berstatus awas, tercatat ada 34.941 jiwa pengungsi yang tersebar di 238 titik penampungan di tujuh kabupaten. "Titik terbanyak ada di Klungkung dan Karang Asem masing-masing 101 titik dan 81 titik,” ujarnya. (rtn)