Menyimak Tren "Programmatic Advertising" di Tahun 2019

PRINDONESIA.CO | Senin, 27/05/2019 | 3.932
Memaksimalkan programmatic advertising
Rizka/PR Indonesia

Beriklan di media konvensional memang mampu menggaet banyak audiens, namun belum tentu sesuai dengan target pasar suatu produk. Programmatic advertising pun makin dilirik oleh pengiklan, agensi, dan media sebagai sesuatu yang semakin menjanjikan di tahun ini.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Hal ini terungkap dalam forum diskusi “elfo X Digital Bawel Ramadan Talk: Three Trends Shaping Programmatic Advertising in 2019” di Jakarta, Senin (20/5/2019). Acara yang digagas oleh elfo, sebuah perusahaan performance-based marketing asal Malaysia ini dihadiri oleh para anggota komunitas Digital Bawel yang merupakan Digital Experts dari berbagai korporasi di Indonesia, seperti Unilever, Danone Nutrition, Smartfren dan Samsung. Sebagai pembicara turut hadir CEO elfo Johary Mustapha, VP Digital Marketing & Consumer Engagement Jenius Andhini Putri, Horas Octavianus (Online Marketing Manager Shopee), dan Rifki Edrus (Digital Marketing Director SOUL, CMO - gudangimpor.com). Para Digital Marketeers baik dari pihak vendor maupun korporat tidak hanya memberikan pemaparan mengenai pencapaian mereka, namun juga mengenai cara memaksimalkan programmatic advertising sebagai strategi untuk memperkuat brand dan meningkatkan penjualan.

Programmatic advertising adalah iklan terprogram yang memberikan efisiensi tinggi bagi para buyer dan publisher di seluruh dunia. Programmatic advertising dapat digunakan baik untuk mengotomatisasikan seluruh rangkaian transaksi, dengan menghilangkan kontak langsung antara media buyer dan publisher (melalui marketplace berbasis lelang), atau untuk mengotomatisasikan cara kerja dari penjualan saat sudah terjadi kesepakatan melalui cara-cara penjualan tradisional (programmatic direct).

Tiga tren dalam programmatic advertising tahun ini adalah iklan yang personal (personalization), memiliki bank data sendiri dan mampu merencanakan iklan yang diperlukan tanpa bantuan pihak ketiga seutuhnya (in-housing), dan programmatic TV sebagai solusi dari penggabungan iklan TV dan iklan online.

“Digital Bawel selaku perkumpulan dari Digital Marketeers di Jakarta terus mendukung upaya untuk meningkatkan kualitas industri periklanan di Indonesia. Industri di Indonesia bergerak dengan sangat cepat, dan kami percaya angkat click rates akan semakin tinggi seiring dengan perkembangan teknologi periklanan dan kreativitas dari para pelaku iklan di Indonesia yang akan melampaui batas,” tambah Dynna Tresnasari, Country Director elfo Indonesia, selaku salah satu anggota dari Digital Bawel.. (rvh)