Saat ini setiap brand membutuhkan promosi yang efektif dan cepat untuk mencapai target penjualan. Salah satu cara yang menarik perhatian pasar adalah iklan digital yang menyasar target konsumen yang tepat dan di waktu yang tepat.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Hal inilah yang diungkapkan CEO elfo Johary Mustapha dalam forum diskusi “elfo X Digital Bawel Ramadan Talk: Three Trends Shaping Programmatic Advertising in 2019” di Jakarta, Senin (20/5/2019). Menurut Johary, saat ini setiap brand membutuhkan promosi yang efektif dan cepat untuk mencapai target penjualan. Salah satu cara yang menarik perhatian pasar adalah iklan digital yang menyasar target konsumen yang tepat dan di waktu yang tepat. “Kilas balik pada iklan online pertama di dunia tahun 1994 dari Will You AT&T yang mampu meraih angka click rates 44%, mengapa saat ini angka click rates kita 1.91% untuk search ads dan 0.35% untuk display ads? Kreativitas saja belum cukup untuk mewujudkannya, user membutuhkan teknologi dengan platform yang bisa membuat iklan lebih personal dan agresif di waktu yang bersamaan,” ujar Johary.
Mengapa kita memerlukan personalisasi? Johary mengatakan personalisasi dibutuhkan untuk memahami audiens, menyampaikan pengalaman yang mereka inginkan, menemukan goal bersama antara audiens dan perusahaan, serta untuk meningkatkan clicks, conversions, dan menguatkan loyalitas. Big data yang berisi data customer pun harus diintegrasikan dengan teknologi periklanan. Berdasarkan studi dari Monetate 2019, 93 persen bisnis dengan strategi personalisasi tingkat lanjut berhasil meningkatkan pendapatan mereka tahun lalu. “Sekarang customer mengharapkan lebih dari sekadar personal engagement. Yang mereka cari adalah engagement di waktu, perangkat, dan pesan yang tepat,” tambah Johary.
Menurut Johary unsur personalisasi meliputi 3 hal sebagai berikut
Personalisasi Perangkat
Penargetan audiens berdasarkan perangkat yaitu desktop, laptop, mobile, and smart device.
Personalisasi Waktu
Urgensi mendorong pelanggan untuk melakukan tindakan cepat, terutama ketika itu muncul pada waktu yang tepat. Studi kasus: dengan menambahkan countdown timer ke email Black Friday menghasilkan peningkatan konversi sebesar 400 persen. The Diamond Store mengirim email dengan live countdown timer dan melihat peningkatan click-to-open sebesar 171 persen.
Personalisasi Demografi
Audiens target dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, status pernikahan, pekerjaan, agama, dan lain-lain. Dari pengelompokan demografi ini, kita dapat mengidentifikasi motivasi konsumen dan selaras dengan kebutuhan konsumen. (rvh)
- BERITA TERKAIT
- Tiga Institusi asal Indonesia Jadi Pemenang di Ajang AMEC Awards 2024
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2
- Membuka WPRF 2024, Ketum Perhumas Soroti Soal Komunikasi yang Bertanggung Jawab