
Melalui gerakan “Recycle more, Waste less”, Bank DBS Indonesia aktif berkampanye agar para pelancong bijak saat travelling.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Travelling menjadi salah satu hobi yang banyak dilakukan oleh milenial. Namun tanpa disadari, tak sedikit dari mereka yang meninggalkan jejak berupa sampah, bahkan hingga mengotori lingkungan. Berangkat dari kondisi tersebut, Bank DBS Indonesia selaku lembaga keuangan yang aktif dan peduli dalam menjaga lingkungan menyelenggarakan kegiatan bertema “Travel more, Waste less” di Jakarta, Sabtu (27/7/2019).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian “Recycle more, Waste less”. Kampanye ini aktif digalakkan oleh DBS Indonesia bekerja sama dengan Zero Waste Indonesia sejak April 2019. Salah satunya, mengadakan gelar wicara yang mengupas tentang berbagai cara yang dapat dilakukan para traveller untuk meminimalisasi sampah saat berwisata.
Seperti yang disampaikan Jeanny Primasari, founder Zero Waste Nusantara, yang hari itu didapuk sebagai pembicara. Antara lain, membawa botol minum. Hal paling mudah untuk meminimalisasi sampah saat travelling adalah dengan membawa botol minum sendiri. Cara ini dinilai ampuh mengurangi sampah botol plastik air, khususnya di tempat wisata. Selain itu, dapat mengemat pengeluaran karena bisa diisi ulang. Lainnya, bijaksana dalam memilih tempat makan. Untuk mengurangi sampah, upayakan makan di tempat.
Selanjutnya, membawa toiletries sendiri. Dengan meminimalisasi penggunaan toiletries yang disediakan di hotel atau pesawat, kita turut berkontribusi mengurangi sampah. Sebab, toiletries yang disediakan biasanya hanya digunakan sekali, kemudian dibuang. Jangan lupa, bawa reusable kit—wadah atau tempat yang bisa dilipat kecil seperti small container, tumblr, alat makan, dan sapu tangan. Barang-barang tersebut selain bisa digunakan berkali-kali, tidak memakan banyak tempat, dan mudah dibawa.
“Travelling identik dengan segala sesuatu hal yang praktis. Dengan menerapkan zero waste travelling, kita dapat menjalani hobi sekaligus menjaga lingkungan,” kata Jeanny. “Memang dibutuhkan persiapan, tapi praktiknya mudah dilakukan dan dampaknya luar biasa,” imbuhnya. (rvh)
- BERITA TERKAIT
- Bank Mandiri Group Beri Santunan Kepada 57.600 Anak Yatim, Lansia, dan 668 Yayasan
- Giro Kartini CIMB Niaga Dukung Pemberdayaan Wanita Penenun di Lombok Tengah
- Joglo Larva Center Jadi Simbol Harapan Pengelolaan Sampah
- Pertamina Peduli Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir di Jakarta Selatan
- Rayakan Kehangatan Ramadan, Bank Mandiri Gelar Buka Puasa dan Santunan untuk 350 Anak Yatim