ICON PR Dorong Gen Z Tingkatkan Kompetensi Menulis

PRINDONESIA.CO | Selasa, 06/08/2019 | 2.532
Ajak siswa mengasah kemampuan menulis sekaligus mengenal PR.
Dok. Pribadi

Menulis adalah pintu gerbang komunikasi. Inspirasi inilah yang ingin ditularkan oleh ICON PR INDONESIA 2018 - 2019 Syukron Ali kepada siswa SMPIT Insan Kamil Cikarang.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Ali, sapaan karib Syukron, memang satu dari sekian banyak duta PR INDONESIA yang memiliki talenta luar biasa di bidang menulis. Ya, selain menjalankan kesehariannya sebagai Content and Communication PT Global Mulia Investama (GBMI), pria lulusan Universitas Al Azhar Indonesia, Jurusan Healing Counseling ini juga dikenal sebagai penulis novel. Pagi itu, pertengahan Juli 2019, di hadapan sekitar 300 siswa SMPIT Insan Kamil Cikarang, Bekasi, ia didapuk sebagai pembicara untuk membedah satu dari tiga novelnya yang berjudul Hawa Urban.

Menariknya, selain bicara soal novel hasil karyanya, ia juga memanfaatkan peluang tersebut untuk mengajak peserta meningkatkan kompetensi menulis serta korelasinya bagi public relations (PR), profesi yang ditekuninya saat ini. Menurut Ali, menulis adalah pintu gerbang komunikasi. Dunia PR tidak akan pernah terlepas dari konten dan komunikasi. Tanpa konten tidak akan tercipta komunikasi. Pun jika sudah punya konten, yang bersangkutan harus tahu cara mengomunikasikannya dengan tepat kepada audiens atau publik. Nah, ruh dari suatu konten adalah tulisan. "Menulis adalah the essence of PR. Setiap pesan kunci yang disampaikan dan ingin  ditularkan oleh sebuah brand tidak akan pernah lepas dari tulisan," ujar kepada PR INDONESIA di Jakarta, Senin (5/8/2019).

Pintu masuknya Ali sebagai ICON PR INDONESIA pun lewat tulisan. Ketika itu, salah satu syarat untuk menjadi peserta adalah membuat esai sekitar 4.000 karakter. Esainya yang berjudul “Maaf Public Relations Tidak Dibutuhkan di Sini" memikat hati panitia hingga memuluskan perjalanannya menuju babak final.

Sesi ini ditutup dengan praktik menulis dan membaca puisi. Sebagai bagian dari upaya memotivasi, tulisan yang terpilih akan dikumpulkan untuk menjadi karya buku. Ali berharap kehadirannya bisa menebarkan benih kebaikan bagi para generasi Z. Terutama, untuk bekal masa depannya kelak. "Bahwa dengan menulis bisa membuka peluang bagi siapa saja, termasuk sebagai praktisi PR," tutupnya. (rtn)