Mengadakan program yang mengedepankan dampak sosial adalah bagian dari cara Citi Indonesia mengomunikasikan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan mereka. Seperti malam itu, perbankan berskala global yang telah hadir di lebih dari 160 negara ini menginspirasi para penerima manfaat mereka melalui acara bertajuk “Untukmu, Generasi Muda Indonesia”.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Melalui acara yang berlangsung di Jakarta, Selasa (26/10/2019), ini mereka menghadirkan tiga sociopreneur muda di sesi Citi Talk. Mereka adalah CEO eFishery Gibran Huzaifah, CEO Nares Essential Oil Khafidz Nasrullah dan founder Tinung Bambu Stephanie Saing.
Dari Gibran, para audiens belajar tentang pentingnya memiliki kepekaan dalam melihat peluang dan pantang menyerah. Inspirasi itu datang saat ia mengikuti salah satu mata kuliah di kampus. Pria berkacamata itu mengetahui besarnya pasar ikan lele di tanah air, namun pengelolaan dan pembudidayaannya belum tersentuh teknologi.
Gibran lantas mengembangkan teknologi cara memberi pakan lele sesuai kebutuhan. Ia terus berinovasi. Teknologinya makin berkembang, tak melulu digunakan untuk ikan lele, tapi juga ikan nila, patin, tambak, hingga iklan laut. Pasarnya pun ikut meluas dan merambah hingga Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam.
Lain Gibran, lain Khafidz. Keinginannya berwirausaha murni karena ingin lepas dari jeratan anak buruh tani yang identik miskin. Daun cengkeh yang banyak berguguran di sekitar wilayah tempat tinggalnya yang awalnya mengganggu justru menjadi ladang berkah. Tak hanya bagi Khafidz, tapi juga masyarakat sekitar. “Ternyata, sampah daun cengkeh kalau diproses bisa menjadi essential oil,” katanya. “Masyarakat yang mengumpulkan daun cengkeh dan mengirimkannya kepada kami juga berkesempatan mendapatkan nilai tambah,” katanya. Bisnisnya berkembang pesat, bahkan diminati pasar Eropa dan Amerika Serikat.
Sementara dari Stephanie, perempuan lulusan PhD yang memilih pulang ke tanah air dan merupakan pemenang kedua Youth Co:Lab—program yang diinisiasi Citi Foundation dan UNDP, kita belajar tentang ukuran kebahagiaan yang ternyata dapat diperoleh dari cara kita membahagiakan orang lain. Salah satunya, memberdayakan penenun perempuan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Turut hadir Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo. Hadirnya generasi yang kreatif memberikan harapan kepada negeri ini untuk mencapai kesejahteraan yang selama ini dicita-citakan. “Jangan pernah takut kehabisan ide karena negeri ini banyak masalah. Justru dari masalah bisa jadi potensi usaha yang memberikan solusi bagi banyak orang,” katanya.
Kontribusi
Bersamaan dengan kesempatan itu Citi Foundation menyerahkan dana hibah senilai 695.000 dolar AS kepada tiga mitra terpilih. Terdiri dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Prestasi Junior Indonesia dan Indonesia Business Links. Dana hibah ini fokus digunakan untuk program edukasi dan literasi finansial, pemberdayaan kesempatan ekonomi serta pengembangan kewirausahaan bagi generasi muda.
Menurut CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, langkah ini sejalan dengan misi Citi enabling growth and economic progress dan merupakan bagian dari upaya perusahaan mendukung Sustainable Development Goals. Mulai dari edukasi, kesetaraan gender, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, sustainable cities and communities, climate action, hingga partnership for the goals. (mai)
- BERITA TERKAIT
- Unilever Indonesia Tegaskan Urgensi Penerapan Pertanian Regeneratif
- Mengurai Miskonsepsi dan Tantangan Praktik CSR Terkini
- Berkomitmen Terhadap Keberlanjutan Lingkungan, Pelita Air Tanam 10 Ribu Pohon dan Lakukan Penerbangan Hijau
- Pizza Hut Delivery Fasilitasi Kecenderungan Pelanggan dengan Prinsip Ramah Lingkungan
- LSPR Institute Beri Wadah Berkarya Anak Berkebutuhan Khusus