Pekerjaan Rumah Pemerintah Bangun Kepercayaan Publik

PRINDONESIA.CO | Jumat, 10/07/2020 | 1.380
Responden Indonesia menempatkan isu ekonomi sebagai kekhawatiran tertinggi selama Covid-19.
Dok.Istimewa

Masyarakat berharap pemerintah memimpin pemulihan pandemi Covid-19. Namun, tak sedikit dari mereka skeptis terhadap kemampuan pemerintah.

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Fakta inilah yang tergambar dari responden Indonesia yang mengikuti survei global yang diinisiasi oleh A Bird’s Eye View (ABEV), perusahaan global yang bergerak di bidang strategi bisnis dan konsultan marketing. Survei melibatkan 1.000 responden dari tujuh negara, salah satunya Indonesia. Pengumpulan survei dilakukan selama 18 hari dari tanggal 5 – 22 Mei 2020.

Mitra Indonesia dalam Proyek Penelitian ABEV, Eva Arisuci Rudjito, secara khusus membedah hasil survei dari Indonesia. Hasilnya, responden Indonesia menempatkan isu ekonomi sebagai kekhawatiran tertinggi selama Covid-19.

Sebanyak 60 persen responden mengaku khawatir multikrisis akibat pandemi akan menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan atau pengangguran. Sementara 62 persen responden khawatir pandemi akan memengaruhi kondisi  keuangan mereka. Tercatat 54 persen responden khawatir adanya ancaman resesi. Kendati demikian, masyarakat Indonesia cenderung lebih optimis ketimbang negara lain.

Responden Indonesia juga menuntut dukungan pemerintah yang lebih efektif dan terkoordinasi untuk para pelaku UKM. Bersamaan dengan itu, kondisi ekonomi bangsa juga sangat bergantung pada UKM dan tenaga sektor informal.  “Dari survei ini juga tampak kekhawatiran Indonesia terhadap keamanan finansial tinggi sekali. Mereka berharap pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menekan dampak multikrisis pandemi agar mata pencaharian mereka terlindungi,” ujar Eva melalui diskusi virtual yang diselenggarakan oleh ABEV, Jumat (10/7/2020). 

Selain itu, kata Eva, masalah sosial juga menjadi kekhawatiran terbesar masyarakat di tanah air. Mulai dari ancaman penyakit, keselamatan keluarga, ketersediaan bahan pokok, serta akses kesehatan yang tidak merata. Sebaliknya, dibandingkan negara lain, responden Indonesia kurang menganggap isu lingkungan menjadi prioritas.

 

Kerja Ekstra

Eva melanjutkan, 60 persen masyarakat Indonesia berharap pemerintah memprioritaskan dukungan untuk UKM. Sebanyak 56 persen meminta pemerintah untuk membangun jaring pengaman sosial yang lebih kuat. Sementara 59 persen menginginkan para pelaku bisnis menciptakan tempat kerja yang lebih aman dan inklusif.

Untuk merealisasikan keinginan itu, pemerintah tampaknya harus bekerja ekstra keras. Terutama dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat. Apalagi dari hasil survei menunjukkan responden Indonesia berharap pemerintah berbuat lebih banyak. Mereka menginginkan arahan yang konsisten.

Di sisi lain, masih ada pertanyaan yang mengganjal di benak mereka soal kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah. Terutama, sorotan terhadap para pemimpin politik di negara ini. Lebih dari setengah responden Indonesia, tepatnya 53 persen, khawatir pemerintahan berfungsi dengan baik. Sebanyak 65 persen responden masih memandang korupsi sebagai masalah yang memprihatinkan di tanah air. Sementara 44 persen responden menuntut agar pemerintah lebih transparan. (ais)