Meraih Beasiswa Bukan Lagi Mimpi

PRINDONESIA.CO | Senin, 03/08/2020 | 1.809
Perlu komitmen, kegigihan dan mau menerima kegagalan.
Dok. Bright Up Indonesia

Pandemi tak boleh menyurutkan semangat menggapai mimpi meraih pendidikan tinggi. Agar semangat itu tetap menyala, BrightBinar Vol. 3 mengundang para peraih beasiswa untuk berbagi resep dan tips via Zoom, Sabtu (1/8/2020).

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Meraih beasiswa apalagi dari luar negeri, bukanlah mimpi yang sulit digapai. Seperti kata Imam Suryanto, CEO dan founder Bright Up Indonesia, pendidikan merupakan hak setiap individu yang patut diperjuangkan. Namun, ada baiknya kita merumuskan kembali mimpi yang ingin dibangun.

Menurut Dona Niagara Dinata, penerima Australia Awards Scholarship, Monash University, Master of Education in Digital Learning, bermimpilah yang besar. Tapi, mimpi yang mulia, bukan untuk diri sendiri.

Untuk itu, ia melanjutkan, hal yang perlu diperhatikan ketika mengajukan beasiswa adalah mengklarifikasi tujuan kita untuk mendapat beasiswa. “Ini penting. Sebab, ketika dijalani sebenarnya kita meraih beasiswa untuk mencapai hal yang lebih besar,” kata Dona saat berbagi pengalaman di acara bertema "Finding Courage to Dream Big with Scholarship".

Sementara itu, Dessy Minarni Bonita, penerima Beasiswa Pendidikan LPDP RI di Columbia University, tak memungkiri untuk mewujudkan mimpi pastilah memerlukan keberanian dan tekad yang kuat. Sebab, meraih beasiswa bukan hal yang mudah, perlu kerja keras dan usaha yang maksimal.

Yang membedakan, kata Dessy, yang bersangkutan mengetahui mimpi dan visinya, bersiap diri dengan cara memegang teguh komitmennya, gigih, mau menerima kegagalan, bekerja pintar dan fleksibel, tidak sombong, serta selalu berbagi.

Soal gagal, Dessy membahasnya secara khusus. Jauh sebelum ia mendapat beasiswa, ia sudah berkali-kali gagal. Ia tak patah semangat. “Saya terus mencoba dengan berbagai cara dan strategi,” katanya di webinar yang menggandeng PR INDONESIA sebagai media partner tersebut.  

Salah satunya, berjejaring dengan para alumni peraih beasiswa. Tujuannya, untuk menghimpun pengalaman, tips dan resep. Selain itu, aktif mengikuti program mentoring dan rajin mengikuti acara webinar untuk mendukung dan menambah wawasan. Dessy juga menyarankan agar kita selalu membentuk diri menjadi kompeten. Antara lain, dengan aktif berorganisasi, memiliki banyak pengalaman kerja dan terus memperbaiki diri.

Lain Dessy, lain pula Nara. Menurut pemilik nama lengkap Nara Pangestika Vidyani, yang tak kalah penting adalah dukungan dari orang-orang sekitar. “Semua orang ingin mendapatkan beasiswa. Untuk itu, penting bagi kita memiliki orang-orang yang selalu mendukung dan memberikan masukan positif kepada kita,” tutupnya. (rtn)