Aryo Hendarto, COO Trans Media Sosial: Gagal Cepat Lebih Baik

PRINDONESIA.CO | Kamis, 15/10/2020 | 4.914
Bisnis tidak lagi bekerja seperti dulu—menebar paku di jalan. Sebaliknya, layaknya seorang sniper.
Dok. TMS

Di kala korporasi/instansi, tak terkecuali PR, melihat data menjadi sangat penting, keberadaan perusahaan big data analytics seperti PT Trans Media Sosial (TMS) bagaikan oase di tengah pandemi.

Aryo Hendarto, COO PT Trans Media Sosial

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Terutama, untuk mengetahui dan membaca kebutuhan stakeholder di saat hampir semua orang beraktivitas melalui gawai. Ya, di tengah terbatasnya ruang gerak selama pandemi, media sosial dan teknologi digital sudah menjadi bagian dari “sahabat” untuk masyarakat. Dia selalu siap membantu tiap kali kita ingin mendapatkan informasi, hiburan. Termasuk, membantu kita untuk selalu tetap terhubung dan berjejaring, memudahkan aktivitas bekerja, sampai berbelanja.

Gelagat itu sudah dirasakan oleh Chairul Tandjung jauh sebelum ada pandemi. Tepatnya, tahun 2017. “Masyarakat tak bisa terpisah dari  media sosial. Di sisi lain, kami melihat media sosial bisa menjadi jembatan komunikasi antara produk kita dengan customer,” kata Aryo Hendarto, Chief Operating Officer TMS, mengawali percakapan dengan PR INDONESIA secara virtual, Kamis (9/7/2020).

Awalnya, Aryo melanjutkan, keberadaan TMS digunakan untuk memaksimalkan semua lini bisnis CT Corp. Sehingga, seluruh ekosistem korporasi bisa dekat dan engage dengan customer masing-masing. Awal tahun 2019, perusahaan yang fokus bergerak di bidang digital media sosial dan big data analytics ini mulai membuka peluang kerja sama dan melayani kebutuhan klien di luar CT Corp. Terutama, untuk membantu instansi/korporasi yang ingin melaksanakan on-line to off-line business (O2O) atau hybrid.