Bakti Terhadap Negeri, APPRI Persiapkan Mahasiswa Jadi Generasi PR Terbaik

PRINDONESIA.CO | Kamis, 15/10/2020 | 2.581
“Kami buka dapurnya konsultan PR untuk mereka,” kata Jojo, Ketua Umum APPRI.
Dok. PR INDONESIA

Sulitnya mencari lulusan yang andal dan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri sudah menjadi isu lama di dunia PR. Untuk menjawab tantangan itu, APPRI, untuk kali pertama mengadakan APPRIentice.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Apa itu? APPRIentice adalah Inkubator PR Consultant yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI). Tujuannya, membekali mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk menjadi konsultan PR yang andal dan siap diserap industri di kemudian hari.

Setelah melalui tahap seleksi, terpilih 60 mahasiswa Ilmu Komunikasi dari 14 perguruan tinggi negeri dan swasta di DIY dan Jawa Tengah. Mereka berkesempatan mengikuti workshop secara virtual selama tiga bulan hingga 21 Januari 2021, gratis, alis tidak dikenakan biaya. 

Menurut Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) Jojo S. Nugroho melalui siaran tertulis, Rabu (14/10/2020), program ini adalah bentuk kontribusi aktif APPRI bagi masyarakat. Khususnya, sebagai upaya mengembangkan kompetesi PR sehingga tercipta talenta-talenta terbaik di industri PR di Indonesia. “Kami buka dapurnya konsultan PR untuk mereka,” kata pria yang juga merupakan Managing Director IMOGEN PR itu.

Kegiatan APPRIentice sendiri diawali dengan kegiatan workshop intensif dua sesi per hari selama 5 hari dari tanggal 12 – 16 Oktober 2020. Workshop intensif tersebut difasilitasi oleh sepuluh CEO atau pimpinan agensi anggota APPRI. Mereka akan memaparkan berbagai materi praktis terkait layanan PR dan pengembangan profesionalisme praktisi PR. Setiap peserta wajib hadir di setiap sesi.

Adapun materi yang disampaikan selama lima hari tersebut meliputi Stategic PR, Stakeholder Mapping, CSR & Sustainability, Media Relations, Digital PR, Proposal Kampanye PR, Mitigasi dan Manajemen Krisis, PR Writings, Monitoring dan Evaliasi serat Professional dan Personal Development. Menurut Jojo, semua materi ini sudah mereka pilih dan merupakan bagian dari kompetensi yang wajib dimiliki profesional PR.

Shofi Nurul Wafa, mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta, mengaku kesempatan menjadi peserta magang di APPRI ini sebagai pengalaman yang luar biasa berharga. “Priceless! Setelah bertemu langsung dengan para praktisi PR, saya baru menyadari PR itu sekreatif dan sekeren itu,” ujarnya antusias.  

 

Magang

Tak cukup sampai di situ. Setelah workshop, seluruh peserta akan dibagi menjadi 12 tim. Mereka mendapat kesempatan untuk bekerja dengan para konsultan PR di 12 agensi anggota APPRI yang terpilih sesuai tugas dan posisi yang tersedia di masing-masing agensi pengadopsi.

Setiap tim akan didampingi oleh mentor. Mereka akan ikut secara aktif menjalankan berbagai peran/fungsi. Antara lain, sebagai strategic planner, account executive, manager, business development, creative art director, dan creative writer dalam proyek yang sedang ditangani agensi pengadopsi.

Kegiatannya dapat mencakup proses brainstorming, video conference dengan klien, pembuatan desain, penulisan press release, pengelolaan sosial media, pembuatan laporan dan lain-lain.

Di akhir kegiatan, setiap peserta mendapat tugas untuk membuat video presentasi mengenai pengalaman mengikuti APPRIentice dan mengunggahnya ke platform media sosial. (rtn)