Perubahan yang cepat dalam perkembangan teknologi menyajikan peluang sekaligus ancaman bagi para praktisi komunikasi.
Oleh: Nico Wattimena, Dosen Senior LSPR Communication & Business Institute, Pemerhati Komunikasi dan Public Relations
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Dengan fokus yang sangat kuat pada masa depan, serta pada pembuatan kerangka kerja standar untuk mengakomodasi pengembangan profesi yang masih hierarkis, para pelaku komunikasi baik praktisi maupun pengajar akan berhadapan dengan kesenjangan perkembangan. Pelaku komunikasi berisiko mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu, tidak siap menghadapi masa depan.
Studi yang melibatkan pelaku komunikasi senior, akademisi, dan konsultan berpengalaman (PR2025) telah merumuskan bagaimana transisi serta periodisasi public relations (PR) dan komunikasi. Studi tersebut juga telah mengidentifikasi berbagai kompetensi yang dibutuhkan. Tujuannya untuk menjaga keyakinan dan relevansi terhadap profesi PR, serta para pelaku yang profesional.
PR dan komunikasi akan terus berjuang dengan gigih.
- BERITA TERKAIT
- Kunci Utama Memimpin Tim Tetap Solid di Tengah Krisis Komunikasi
- Demokrasi di Meja Makan
- Peran Pengelolaan “Stakeholder” Mendukung Penerapan ESG dan Keberlanjutan
- Pentingnya Juru Bicara dalam Membangun Kredibilitas IKN
- Begini Rahasia Sukses Konferensi Pers