Hoaks dari Masa ke Masa

PRINDONESIA.CO | Selasa, 06/04/2021 | 3.647
Sejarah hoaks hingga saat ini.
Malhaf/PR INDONESIA

Hoaks telah berkembang jauh sebelum abad ke-16. Memasuki abad ke-20, hoaks makin cepat menyebar lewat media elektronik. Kini, di era digitalisasi, perkembangannya semakin tak terbendung.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menurut Werme (2016) dalam Ireton, C & Julie Posetti, Jurnalism, Fake News & Disinformation: Handbook for Jurnalism Education and Training, hoaks merupakan berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Berikut sejarah hoaks dari masa ke masa.

Abad ke-7

  • Quran Surat Al Hujarat ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

 

Abad ke-14

  • Ibnu Khaldun, filsuf
  • Untruth, falsehood, dan kebohongan sesuatu yang tak bisa dihindari.
  • Judul Prolegonema (Muqaddimah)
  • Hoaks dipicu oleh tujuh hal:
  1. Keberpihakan seseorang terhadap sebuah opini atau mazhab.
  2. Derajat keandalan penyampai atau pemberi informasi.
  3. Ketidaktahuan publik soal latar belakang kejadian.
  4. Asumsi
  5. Ketidakpedulian
  6. Status
  7. Ketidakjelian

 

Abad ke-16

  • Informasi pada era tersebut disebarkan tanpa komentar.
  • Pembaca bebas menentukan validitas informasi berdasarkan pemahaman, kepercayaan, agama, dan penemuan ilmiah terbaru pada saat itu.

 

Abad ke-17

  • Jonathan Swift (1667 – 1745), pelopor hoaks satir.
  1. Gulliver's Travels tahun 1726. Sindiran terhadap aktivitas politik di Inggris.
  2. A Modest Proposal for Preventing the Children of Poor People From Being a Burden to the Parents or Country. Sindiran terhadap ketidakmanusiawian orang kaya terhadap orang miskin.
  3. “Predictions for the Year 1708”. Ramalan meninggalnya peramal dan juga astrolog John Partridge. Hoaks dibuat karena terganggu atas tindakan Partridge yang kerap membuat ramalan yang isinya menyerang Gereja Anglikan, Inggris.

 

Abad ke-19

  • Tahun 1835: “The Great Moon Hoax”. Reporter The Sun menduga peneliti John Herschel menemukan manusia bersayap setinggi empat kaki di bulan.
  • Tahun 1874: James Gordon Bennett Jr. membuat cerita hoaks di New York Herald. Binatang buas kabur dari kebun binatang, membunuh 49 orang. Warga panik. 

 

Abad ke-20  

  • Hoaks lebih banyak disebarkan melalui jalur penyiaran ketimbang media cetak.
  • Stasiun televisi ABC dan USA Today mengklaim Rusia berencana menjual jenazah Vladimir Lenin untuk mendongkrak penerimaan negara.

 

Abad ke-21

  • Kehadiran internet dan perkembangan teknologi informasi memperparah sirkulasi hoaks.
  • Hoaks mudah menyebar lewat media sosial.
  • Kandidat Presiden AS tahun 2016, Hillary Clinton, digempur hoaks.   
  • Kaum muda di Kota Veles, Republik Makedonia, Eropa bagian Tenggara melakukan aktivitas memproduksi ratusan hingga ribuan hoaks. Hoaks disebarkan melalui media sosial.
  • Memanfaatkan kecerdasan buatan, big data, hingga analisis psikologi terhadap setiap pemilik akun.
  • Disebarkan dengan menggunakan fitur personalisasi iklan yang ada di media sosial.

 

Dari berbagai sumber.