Manusia memang makhluk yang istimewa sekaligus misterius. Hampir tidak ada keajekan padanya. Penuh dengan emosi, sensasi, imajinasi, dan fantasi, menjadikan manusia dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang ada pada dirinya. Perlu adanya kemampuan dalam memahami dan mempersepsikannya.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Ada banyak faktor yang memengaruhi persepsi kita terhadap orang lain. Di antaranya, persepsi diri kita terhadap diri sendiri. Ketika kita melihat diri sendiri, kita juga sekaligus melihat orang lain. Ya, laksana bayangan yang terpantul dalam cermin ketika kita berada di depannya. Kita melihat diri sendiri apakah menarik, ramah, murah senyum, baik hati, suka menolong, atau sebaliknya. Ketika melihat diri kita memiliki wajah yang menarik, kita membayangkan orang lain juga memiliki penilaian yang sama. Kalau melihat diri kita sebagai orang yang suka menolong, maka kita juga membayangkan orang lain seperti demikian.
Mempersepsikan orang lain dimulai dari persepsi pada diri kita sendiri. Ketika kita mempersepsikan diri sebagai orang yang memiliki penampilan yang menarik, lalu diterima bekerja karena memenuhi persyaratan “memiliki penampilan yang menarik”, hal itu terus terngiang dalam ingatan, bagaimana orang lain menilai diri kita adalah sosok yang “menarik”. Maka, kita selanjutnya akan mencoba selalu menjaga penampilan supaya terus menarik. Misalnya, dengan cara berpakaian rapi, menggunakan parfum yang sesuai atau kosmetik yang tepat. Pandangan kita terhadap diri sendiri dan pandangan orang lain terhadap diri kita, sangat memengaruhi pola komunikasi kita terhadap orang lain. (rtn)
- BERITA TERKAIT
- Sumbu Jogja Untuk Dunia
- PENDAFTARAN PR BOOTCAMP PRIA 2025
- Ikuti Kompetisi Jurnalistik Kemenhub 2024, Menangkan Hadiah Jutaan Rupiah!
- Wajib Dibaca! FAQ Seputar Kompetisi Jurnalistik Kemenhub 2024
- Simak Informasi Kompetisi Jurnalistik Kementerian Perhubungan 2024